Mohon tunggu...
Rifna Merisha
Rifna Merisha Mohon Tunggu... Bicara Sendiri

Bismillah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sisi Unik dari Kehidupan di Suku Baduy

17 Februari 2025   10:00 Diperbarui: 24 Februari 2025   21:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat Suku Baduy Dalam (Sumber: Rifna Merisha)

Baduy adalah salah satu daerah yang terletak di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Baduy sudah mulai menjadi destinasi yang sering dikunjungi oleh masyarakat luar, baik bagi traveller, peneliti, dan lainnya. Kekhasannya dalam berpakaian membuat masyarakat luar tertarik dan memutuskan untuk melakukan kunjungan. Terlebih lagi sudah banyaknya konten-konten di media sosial yang membantu masyarakat luar Baduy mengetahui sedikit lebih dulu tentang kehidupan di sana, sehingga tidak jarang para traveller yang datang ke sana adalah orang-orang yang ingin melihat kehidupan mereka secara langsung dan membuktikan apakah gambaran yang disajikan di media sosial sesuai dengan aslinya. Di Baduy terdiri dari dua suku, yakni suku Baduy Luar dan suku Baduy Dalam. Mereka sama-sama masih tunduk atas peraturan dari para leluhur. Hanya untuk masyarakat Baduy Dalam, larangan dan pantangan yang harus ditaati itu lebih banyak. Meski begitu, secara pakaian masyarakat awam pun pasti akan dapat langsung membedakan kedua suku tersebut karena Baduy Luar hanya diperbolehkan menggunakan pakaian berwarna hitam dan biru sedangkan Baduy Dalam menggunakan pakaian berwarna hitam dan putih. Namun, ada beberapa hal yang unik dari masyarakat disana selain cara berpakaian. Mereka kemana-mana tidak menggunakan alas kaki sama sekali. Konon katanya, apabila diri mereka langsung bersentuhan dengan alam, alam akan lebih menghargai. Selain itu, mereka juga mengikatkan tangannya dengan kain tipis berwarna putih. Istilah itu dinamakan gelang kapuru yang berguna sebagai pelindung dari hal-hal negatif. 

Kepercayaan yang mereka pegang selalu berkaitan dengan alam meskipun dalam beberapa aspek kehidupan, mereka tetap terbuka dengan makanan-makanan baru yang dibawa dari luar. Tanpa disadari menolak masuknya teknologi bagi masyarakat Baduy Dalam membuat mereka menjadi lebih peka dengan kehidupannya dan fokus pada apa yang mereka punya. Dibalik banyaknya hal-hal yang tidak boleh atau bahkan tidak bisa digunakan disana, ternyata mereka tetap dapat menjalankan kehidupan dengan baik dan sejahtera secara mental. Hal ini menjadi unik bahwa mengisolasi dari peradaban modern bukan berarti tidak sehat. Mereka sangat mempertahankan kearifan lokal dan nilai-nilai para leluhur.

Ketika melakukan perjalanan ke Baduy Dalam, kampung-kampung disana dipisahkan oleh hutan, sehingga membawa suasana seperti kembali ke alam. Banyak terlihat ayam-ayam yang memang sengaja dipelihara, tetapi dibebaskan. Tidak ada yang menernakkan hewan lainnya yang berkaki empat seperti kambing atau sapi. Hal ini dilakukan supaya tidak menimbulkan konflik akibat sesuatu yang dapat merusak, memengaruhi, atau memakan tanaman yang ditanam orang lain. Konsep itu dinamakan "Ngaranjah". 

Sementara itu, di Baduy Luar sudah lebih terbuka dengan perkembangan ditandai dengan diperbolehkan masyarakatnya berselancar di dunia maya yang tentunya hal ini berbeda dengan di Baduy Dalam dibuktikan pada saat memasuki wilayah Baduy Dalam sebelum jembatan penghubung ada pemberitahuan atas larangan pendokumentasian dalam bentuk apapun, baik berupa foto maupun video yang memperlihatkan kehidupan di sana. Walaupun begitu, apabila bisa diceritakan kehidupan disana tidak jauh berbeda dengan Baduy Luar.

Kepercayaan dan amanah yang selalu mereka pegang menjadikan aturan itu sebagai suatu hal yang sangat sakral yang apabila dilanggar pasti akan mendapat bala (musibah). Meski begitu, mereka terlihat sangat kuat dalam menjalani kehidupan mereka, terlebih mereka sudah terlatih mental dari perjalanan yang setiap hari di tempuhnya yang mencapai belasan kilometer. Tubuh mereka juga tampak sehat dan bugar, dengan makan-makanan yang mayoritas diambil dari alam membuat mereka terhindar dari beberapa penyakit dan obesitas. Bahkan banyak juga tetua disana yang ternyata sudah lanjut usia (60 tahun ke atas) tetapi masih aktif untuk bekerja, berladang, dan melakukan aktivitas selayaknya manusia produktif lainnya. Hal-hal yang dilarang disana ternyata juga berdampak baik bagi kehidupan masyarakatnya. Namun, untuk berkunjung ke sana ada bulan-bulannya. Tidak semua bulan diperbolehkan masuk ke kawasan Baduy Dalam. Ada yang namanya bulan Kawulu yang biasanya terdiri atas rangkaian kegiatan ritual, puasa, dan perayaan, sehingga masyarakat luar tidak diperbolehkan untuk mengganggu aktivitas disana tanpa izin. Dengan begitu, mereka akan tetap terjaga dan terhindar dari nafsu jahat. 

Selama bulan Kawalu, masyarakat luar yang ingin berkunjung masih diperbolehkan sampai Baduy Luar dan jembatan akar, sehingga tetap ada interaksi dengan masyarakat luar selama 90 hari itu hingga selesai bulan Kawalu yang ditandai dengan perayaan panen padi. Sebagai sesama masyarakat Indonesia yang berbeda-beda tetapi satu jua, setiap daerah memiliki budaya dan peraturan yang sudah dipegang teguh sejak dulu. Perbedaan bukanlah halangan untuk menjauhi, cukup hormati dan hargai. Maka dari itu, keunikan-keunikan yang sampai saat ini masih mereka pegang menjadi satu hal yang tidak pernah lepas dari mereka. Itulah yang dinamakan local wisdom. Jangan lupa berkunjung ke Baduy ya, khususnya Baduy Dalam ketika tidak bulan Kawalu! (Rifna Merisha)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun