Mohon tunggu...
Rifky Oscar
Rifky Oscar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa S1 Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya yang sedang melaksanakan tugas akhir yang berkaitan dengan Postur Kerja dan Ergonomi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode RULA dan QEC

16 Januari 2024   11:45 Diperbarui: 16 Januari 2024   11:51 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sektor industri saat ini sangat berkembang. Perkembangan sektor menyebabkan permintaan naik dan perusahaan harus menyesuaikan harga jual supaya dapat menutupi biaya produksi, khususnya pada mesin dan peralatan. Tingginya biaya mesin dan peralatan mengakibatkan industri kecil masih menggunakan kombinasi tenaga manusia dan mesin. Perusahaan dituntut untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia dengan memberikan perhatian lebih, salah satunya dengan memperhatikan postur kerja. 

Postur kerja merupakan pengendalian sikap tubuh saat bekerja yang jika dilakukan secara tidak ergonomis akan menyebabkan kelelahan dan turunnya tingkat konsentrasi sehingga berpotensi mengalami keluhan otot atau Musculoskeletal disorder (MSDs). Untuk mengukur tingkat risiko MSDs pada pekerja, metode yang dapat digunakan yaitu metode Rapid Upper limb Assessment (RULA) dan Quick Exposure Check (QEC). Pengukuran risiko dapat dilakukan secara manual dengan mengisi worksheet atau menggunakan aplikasi Ergofellow.

Rapid Upper limb Assessment (RULA)  merupakan metode pengukuran tingkat risiko kerja pada tubuh bagian atas. Metode ini terbagi atas dua grup, yaitu grup A (lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan putaran pergelangan tangan) dan grup B (leher, batang tubuh, dan kaki). Hasil dari metode RULA disebut dengan RULA score yang terbagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 mendapat RULA score sebesar 1-2 dimana tingkat risiko masih aman dan postur dapat diterima. Kelompok 2 mendapat RULA score sebesar 3-4 dimana tingkat risiko rendah dan diperlukan investigasi lebih lanjut, perubahan mungkin diperlukan. Kelompok 3 mendapat RULA score sebesar 5-6 dimana tingkat risiko sedang dan diperlukan investigasi lebih lanjut dan perubahan segera. Kelompok 4 mendapat RULA score sebesar 7 dimana termasuk dalam risiko tinggi diperlukan investigasi dan segera dilakukan perbaikan. 

Metode Quick Exposure Check merupakan metode yang digunakan untuk menilai postur kerja terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan gangguan otot pada tempat kerja. Metode QEC  mengidentifikasi tingkat keluhan bahu/lengan, punggung, pergelangan tangan dan leher. Penilaian QEC diterapkan pada postur tubuh statis dan postur tubuh dinamis yang bertujuan untuk memperkirakan tingkat risiko postur tubuh yang melibatkan unsur pengulangan, tenaga/beban, dan lama tugas untuk bagian tubuh berbeda. 

Data dari metode QEC didapat dari pengisian kuesioner QEC yang diisi oleh pengamat dan pekerja. Dari hasil tersebut kemudian mengisi worksheet QEC. Dari hasil tersebut dapat diketahui exposure score dari tiap parameter penilaian. Nilai exposure score tersebut kemudian digunakan untuk perhitungan exposure level. Perhitungan exposure level didapat dengan rumus E%= (X/XMax)*100%. Hasil exposure level terbagi menjadi 4 kategori kelompok atau disebut dengan action level. Action level 1 memiliki exposure level dengan nilai <40% termasuk aman, nAction level 2 memiliki exposure level sebesar 40%-49% yang mana diperlukan penelitian lebih lanjut. Action level 3 memiliki exposure level dengan nilai 50%-69% dimana diperlukan penelitian lebih lanjut dan dilakukan perubahan. Action level 4 memiliki exposure level dengan nilai >70% dimana diperlukan penelitian dan perubahan secepatnya. 

Hasil metode RULA dan QEC yang memiliki action level sama menunjukkan bahwa kedua metode dapat digunakan dalam waktu yang sama untuk menilai postur kerja. Menurut Barkhordari et al (2011), metode RULA dan QEC memiliki korelasi karena kedua metode tersebut mempertimbangkan beban yang diterima pekerja ketika melakukan pekerjaan. Kedua metode juga dapat terjadi perbedaan hasil dimana disebabkan karena metode RULA mengambil data yang diambil dari sudut pandang peneliti sedangkan metode QEC mengambil data dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang peneliti dan pekerja yang terkadang terdapat perbedaan pendapat antara apa yang dirasakan peneliti dan apa yang dirasakan oleh pekerja. Walaupun terdapat perbedaan hasil dalam penilaian kedua metode, lebih baik tetap dilakukan perbaikan postur kerja untuk mengurangi keluhan pekerja serta memaksimalkan produktivitas para pekerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun