Itu hari Lebaran saudara. Dan tahu sendiri, kalau saya sudah bicara dengan nada tinggi, Â orang akan jelas mendengar itu sebagai kemarahan.
Teman saya itu sepertinya kaget dengan reaksi saya. Dia kemudian mundur dari posisi dia berdiri. Tidak menyangka.
'Kita nafsi-nafsi. Saya melakukan yang saya lakukan pun sudah dengan pertimbangan. Jadi silakan Bapak hargai itu. Dan tolong Bapak ingat, yang saya lakukan selama ini adalah menghargai Bapak agar silaturahim terjalin baik'.
Kajeun ah. Hari itu emang Lebaran, saat saling memaafkan. Tapi, ada saatnya kita 'meledak'. Dan bagi saya, itu saat yang tepat untuk 'meledak', karena setelah itu kita ngobrol seperti biasa. Meski tentunya, dia sekarang jauh lebih hati-hati dalam bicara.
Terus .....
Emang ada yang melarang si Ayah divaksin?
Ya nggak. Itu mah biar judulnya rame
Tulisan ini sudah diunggah dari status Facebook pribadi