Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ledakan Energi Baik Itu Berawal dari Memberi

15 Agustus 2018   23:34 Diperbarui: 16 Agustus 2018   00:44 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
It's what you GIVE | Foto: Pinterest

Timeline media sosial terakhir ini ramai dengan "saling memberi sapa" antar pendukung dua kontestan Pilpres. Terakhir yang menjadi "pengikat sapa" adalah tentang Jokowi yang menjadi imam shalat Magrib saat mengunjungi lokasi gempa di Lombok. "Saling sapa" itu terasa "hangat", bahkan saking "hangat"nya terasa "panas". Terkadang "panas" itu menggelegak. Mudah-mudahan saja gelegak itu tidak lalu berubah menjadi ledakan. Karena....ah, energinya rasanya ya...begitulah.

Padahal nih di Lombok juga, menyebar di lokasi yang terkena dampak gempa, banyak anak-anak bangsa yang justru tidak terlalu banyak mengeluarkan kata, langsung bertindak nyata. Membuat dapur umum. Membantu evakuasi. Mendampingi korban. Melakukan pengobatan. Dengan keahlian dan kemampuan masing-masing, mereka langsung turun tangan. Juga menjadi jembatan dari anak-anak bangsa lainnya yang berada entah di sini atau di sana, yang juga ikut turun tangan dengan caranya: berdonasi dana atau natura.

Mereka bergerak dengan satu niat: memberi.

Lalu, tanyakan saja kepada mereka, apakah mereka memiliki maksud di balik gerakan "memberi" itu? Apakah ada udang di balik batu?

Satu dua mungkin memang memiliki ekspektasi timbal balik. Tetapi, jumlah terbanyak justru hanya ingin memberi dengan berbagai alasan: membantu, berbagi, simpati dan mungkin yang terpenting bagi para korban gempa di Lombok adalah Recovery.

Salah satu gerakan membantu korban gempa Lombok, oleh TIm Dapur Sehat | Foto: TIm Dapur Sehat
Salah satu gerakan membantu korban gempa Lombok, oleh TIm Dapur Sehat | Foto: TIm Dapur Sehat
Itulah gerakan yang muncul dari zona ikhlas. Dan jika energi-energi baik yang muncul dari zona ikhlas ini beririsan dan bahu membahu, apalagi ditambah dengan sinergi bersama pemerintah, seperti dengan memberi jalan pengiriman bantuan gratis lewat PT Pos, maka yang muncul adalah ledakan energi baik. Ledakan yang insya Allah mempercepat recovery.

 "No one is useless in this world who lightens the burdens of another" - Charles Dickens

Ya. Kutipan itu diartikan bebas sebagai "tidak ada seorangpun yang tidak berguna di dunia ini selama dia meringankan beban orang lain". Itu juga yang saya temui dalam lingkaran kecil pertemanan dan aktivitas komunitas.

Pertemanan dari pendakian bersama di Gunung Kerinci membawa saya kepada satu grup whatsapps bernama Limitless Love. Bukan komunitas, tetapi sebuah grup. Cair. Dengan anggota yang masuk dan keluar. Dengan "project" yang berbeda-beda. Namun dengan aura yang tetap terjaga: cinta yang tak terbatas. Spiritnya sama dengan kutipan di atas, sekecil apapun usaha, kita bisa meringankan beban orang lain. Dan lalu grup yang sangat majemuk itu, terdiri dari berbagai ras, agama dan PILIHAN POLITIK, ini pun mengelola energi baiknya itu untuk meringankan beban orang lain. Dan kemudian di grup lalu lalang informasi kebutuhan korban di Lombok, jumlah kasur, selimut, pembalut, susu bayi dan lain-lai. Juga siapa donatur dan berapa donasi terkumpul - tanpa mempermasalahkan donasi sekecil apapun. Termasuk berpuluh-puluh sarung, peci dan sajadah yang akan berpindah lokasi, dari Jakarta ke tempat bencana, yang diberikan donatur yang berbeda agama. Empati. Simpati. Ikhlas. Menjadi energi kebaikan.

Santunan terhadap anak yatim oleh Limitless Love | Foto: Fransisca Angeline
Santunan terhadap anak yatim oleh Limitless Love | Foto: Fransisca Angeline
Thanks Fransisca Angeline, rekan sependakian, yang menjadi motor Cinta Tanpa Batas. Limitless Love whatsapps group bergerak secara sederhana, dari hal sesederhana memberi anak-anak Panti Asuhan apa yang mereka inginkan, memberi THR untuk takmir masjid, membantu pengobatan seorang anak yang terkena kanker, sampai dengan gerakan terakhir ini untuk Lombok.

Limitless Love adalah hanya satu di antara begitu banyak gerakan-gerakan sederhana sejenisnya, yang bergerak secara personal, menggunakan saluran media sosial, bergerak di zona ikhlas untuk memberi, membantu. Mengerahkan energi baik yang dipunyai. Dan menularkannya menjadi kebaikan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun