Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rindu Ramadan, antara Cowok Ganteng dan Sahur Cuankie di Pusdai

12 Juni 2018   14:23 Diperbarui: 12 Juni 2018   14:37 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masih sepi segini teh. Qiyamullailnya penuh tuh | Foto: Rifki Feriandi

Pernah saya bermimpi suatu saat ingin mengikuti terawih dengan membaca satu juz. Tetapi, niat itu selalu diurungkan, karena selalu terkendala perspesi. "Waduh, bisa lama banget. Kaki pegal ya. Kayaknya gak akan kuat". Dan di Pusdai ini, imam solat Qiyamullail di jam dua dini hari itu ternyata membaca satu juz penuh dalam delapan rakaatnya. Antara kaget dan tidak percaya.

Bukan. Bukan karena si Ayah tidak mau ikut solat yang panjang itu, tapi ya kok setelah menjalaninya ternyata tidak selama yang dibayangkan. Alhamdulillah saya diringankan dengan bisa menikmati solat itu. Imam shalatnya membaca Juz 27 dengan cukup cepat tapi tartil.

Itikat saat mendekat dengan Al Qur'an, termasuk Qiyamullail satu juz | Foto: Rifki Feriandi
Itikat saat mendekat dengan Al Qur'an, termasuk Qiyamullail satu juz | Foto: Rifki Feriandi
Sahur dengan Bakso Cuankie

Seperti cerita di awal, si Ayah sahur saat itikaf di Pusdai ini lain dari biasanya. Diawali dengan kerak telor, dilanjut bakso cuankie, ditutup oleh jeruk peras. Sebenarnya sih kerak telor saja juga cukup, cuman godaan tak tertahankan datang dari si bakso. Cuankienya enak banget, segar. Cuankie di Bandung itu ya satu-satunya yang enak di Indonesia.

Dengan baso yang enak di lidah, kuah yang kaldunya terasa, somay yang merekah. Ditambah sambal, cukup setetes, tanpa kecap manis atau saos tomat. Segar manstaf. Sengaja pesan tidak pakai mie, meski kebanyakan jamaah memesan Bakso Cuankie dengan mie, karena selain sudah cukup kenyang, aslinya bakso cuankie itu tidak memakai mie.

Menu penutup, bukan jeniper (jeruk nipis peras) | Foto: Rifki Feriandi
Menu penutup, bukan jeniper (jeruk nipis peras) | Foto: Rifki Feriandi
Nah, itulah kenapa saya akan merindukan bulan Ramadan. Itikaf di Mesjid Pusdai Bandung itu berbeda. Kita betul-betul mengusahakan kondisi untuk full ibadah. Latihan memenuhi hari dengan ibadah seperti yang akan terjadi jika kita naik haji atau umroh.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun