Dampak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terhadap Pendidikan di Malang

Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin hari persebaran virus covid 19 semakin meluas dan menyebar keberbagai daerah hingga melahirkan banyak usulan dan berbagai wacana dari masyarakat hingga para pejabat pemangku kebijakan agar dilakukan isolasi wilayah maupun pembatasan lokasi secara total atau biasanya dikenal dengan sebutan lockdown. 

Berdasarkan berbagai peninjauan Pemerintah Pusat mengambil kesepakatan dengan mengimplementasikan system Pembatasan Sosial dalam Skala Besar atau PSBB hal ini diterapkan lantaran berbagai dalih mengenai kegiatan sosial dan ekonomi bagaimana agar negara ini teteap dalam keadaan aman dan terkendali disamping itu melihat permasalahan tiap daerah berbeda situasi dan permasalahannya.

Dengan diterapkannya PSBB ini pastinya menambah waktu atau dengan kata lain memperpanjang pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) yang menyebabkan pada ketidak efisiennya prises pembelajaran jarak jauh. 

Akibatnya timbul masalah dan hambatan yang ditanggung oleh para tenaga pendidik maupun peserta didik seperti kejenuhan para peserta didik dikarenakan terlalu lamanya mereka harus tetap bertahan di rumah dengan aktifitas yang bisa dibilang monoton. 

Selain dari tidak semua guru memegang tampuk teknik pembelajaran online atau penggunaan e-leaarning dan mereka hanya memberikan tugas dan pertanyaan tanpa memberikan proses pembelajaran juga penjelasan terlebih dahulu, alhasil, siswa juga sembarangan atau asal-asalan mengerjakan tugas tersebut sekedar menjalankan peraturan yang terpenting alat pembelajaran online mengisi daftar hadir dan memberikan tangapan seperlunya.

Untuk memprediksi kejenuhan ini, guru diperlukan membentangkan kemampuan keterampilan dalam mengimplementasikan media online dan aplikasi pembelajaran online yang semakin hari semakin berkembang supaya peserta didik tidak mengalami kejenuhan. 

Jika kejenuhan tidak segera diatasi, justru akan menyebabkan kurang optimalnya proses belajar mengajar tersebut. Keberhasilan menjadi guru apabila daoat masuk dan memahamu apa yang tengah dirasakan dan di harapkan. 

Selain itu, motivasi juga diperlukan dalam masa-masa seperti saat ini. Materi yang diberikan kepada peserta didik haruslah bervaristif tetapi tidak menyimpang jauh dari materi pelajaran.

Pandemic virus covid 19 ini dapat menyadarkan bahwa kita harus bisa berdamai dan siap siaga terhadap perubahan gaya hidup dan berbagai macam persoalan yang belum pernah diketahui dampaknya. Meskipun dunia mengalami perubahan yang siknifikan, peradaban akan nilai-nlai sosial dan spiritual haruslah kita pertahankan sesuai ajaran masing-masing.

Referensi

"PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119 TAHUN 2014," n.d.
"PERMENDIKBUD NO. 24 TAHUN 2012: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH OLEH PT," n.d.