Mohon tunggu...
Rifat Rasyidah
Rifat Rasyidah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

rifatrasyidah

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pentingnya Menguasai Nahwu Sharaf untuk Seorang Penerjemah Bahasa Arab

4 Desember 2019   13:00 Diperbarui: 13 Desember 2019   21:13 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Terjemahan menurut para ahli yaitu Catford (1965:20) dalam bukunya A Linguistic Theory of Translation: Terjemahan sebagai pengalihan wacana dalam bahasa sumber (BSu) dengan wacana padanannya dalam bahasa sasaran (BSa). Newmark (1988:5) dalam bukunya A Textbook of Translation: Terjemahan adalah mengungkapkan makna suatu wacana ke dalam bahasa lain seperti wacana yang dimaksudkan oleh penulisnya. Dari pendapat para ahli dapat di simpulkan arti dari terjemahan adalah menerjemahkan kalimat atau kata dari bahasa satu ke bahasa yang lain.

Penerjemah adalah seseorang yang menerjemahkan teks/bacaan dari bahasa pertama ke bahasa kedua. Sedangkan nahwu dan sharaf adalah ilmu alat yang dapat mempermudah penerjemah dalam menerjemahkan sehingga karya yang dihasilkan menjadi bagus. Ilmu nahwu adalah ilmu yang membahas tentang perubahan di akhir kalimat dari i'robnya sedangkan ilmu shorof adalah ilmu yang membahas tentang perubahan kalimat dari shigoh, bina dan yang berkaitan dengan keduanya. 

Maka dari itu, hubungan antara ilmu nahwu dan sharaf itu sangat erat tidak bisa seorang penerjemah hanya menguasai ilmu nahwu saja pasti akan membutuhkan ilmu Sharaf, karena ilmu nahwu dan sharaf itu seperti ibu dan bapak saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Ilmu nahwu dan sharaf itu saling melengkapi satu sama lain jika hanya menguasai ilmu nahwu saja itu belum cukup karena hanya mengetahui tata peletakan huruf, mengharakati akhir kalimat, kedudukan kalimat itu sebagai apa dan tidak tahu bagaimana bentuk-bentuk dari huruf atau fiil-fiil tersebut berubah ataupun terbentuk, maka dari itu jika seseorang ingin menjadi penerjemah yang berhasil harus menguasai keduanya. 

Karena dalam mengembangkan dan memperindah bahasa Arab harus bisa menguasai kaidah-kaidah nahwu seperti bab kalam, fiil, fail, maful dan masih banyak lagi juga harus mengetahui kedudukan kata perkata ketika sudah menjadi sebuah cerita yang utuh. Sedangkan dalam ilmu sharaf harus bisa, mentasrif, mengi'lal dan membedakan macam-macam dan fungsi dari wazan tersebut.

Di dalam menerjemahkan suatu teks/bacaan tidak bisa sesuai dengan keinginan diri sendiri tetapi harus berdasarkan kaidah ilmu nahwu dah sharaf, dalam menerjemahkan juga tidak dibenarkan jika menerjemahkan kata perkata tetapi harus sesuai dengan kalimatnya karena apabila salah penulisan atau menerjemahkan satu huruf maka itu akan beda arti, Fungsi ilmu nahwu dan shorof sama saja dengan fungsi tata bahasa asing lainnya, yakni sebagai aturan untuk memenuhi kelaziman bahasa. 

Ilmu nahwu dan sharaf bagi pembicara digunakan untuk memberikan pemahaman dan bagi pendengar untuk memahami. Jadi pada dasarnya tata bahasa itu berfungsi untuk mengatur ucapan pertama/pembicara agar dipahami oleh pendengarnya. Adapun bagi penulis bahasa maka tata bahasa itu berfungsi untuk menata tulisannya agar sesuai dengan aturan bahasa sehingga dapat dipahami oleh para pembacanya. 

Penggunaan nahwu dan sharaf sesuai dengan fungsinya adalah penggunaan yang semestinya. Adapun penggunaan nahwu dan sharaf yang tidak sesuai dengan fungsinya maka akan terjadi dampak yang mengarah pada kenegatifan. Maka demikian seorang penerjemah harus mempelajari ilmu nahwu dan sharaf agar tata bahasa yang digunakan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

Selain dari kedua ilmu tersebut seorang penerjemah harus menguasai kosa kata bahasa Arab karena dengan menguasai kosa kata bahasa Arab sangat membantu sekali untuk menerjemahkan suatu teks/bacaan, jika hanya menguasai ilmu nahwu dan sharaf tanpa menguasai kosa kata bahasa Arab maka akan sulit bagi penerjemah. 

Cara untuk menguasai/memperkaya kosa kata bahasa Arab adalah sering membuka kamus, membaca buku, membuat cerita dengan bahasa Arab dan masih banyak cara yang lebih mudah untuk seseorang menguasai kosa kata bahasa Arab. jika sudah mengetahui kosa kata baru tulislah di buku karena belum tentu kita menghafal semua kosa kata baru yang kita temui maka kita membutuhkan catatan untuk mengingatnya dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Manfaat kita menguasai kosa kata bahasa Arab adalah untuk mampu membaca dan menerjemahkan segala bentuk tulisan bahasa Arab seperti koran, majalah, tabloid, buku-buku baru, dokumen-dokumen resmi dan lain-lain, mampu mendengar, memahami, berbicara dan menerjemahkan segala pidato resmi yang disampaikan dalam bahasa Arab oleh penutur asli (al-natiqin biha) atau bukan (ghair al-antiqin biha), dan mampu menulis dalam format artikel, surat resmi atau dokumen lain.

Tidak kalah penting dengan mempelajari ilmu nahwu, shorof dan menguasai kosa kata bahasa Arab agar menjadi penerjemah yang berhasil juga harus bisa menggunakan alat elektronik seperti laptop karena di zaman yang sudah canggih ini seorang penerjemah harus bersaing dengan aplikasi-aplikasi yang sudah ada seperti google translate atau yang lainnya tetapi meskipun begitu menggunakan aplikasi tersebut juga mempunyai kendala sehingga sedikit terhambat jika menggunakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun