Mohon tunggu...
Rifan Abdul Azis
Rifan Abdul Azis Mohon Tunggu... Penulis - duduak samo randah tagak samo tinggi

duduk sama rendah berdiri sama tinggi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Spirit Aksi 212, Mimpi Buruk Gerakan Sekuler-Liberal di Indonesia

2 Desember 2018   21:23 Diperbarui: 7 Desember 2018   08:46 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan aneh lagi kalau banyak Ustadz-ustadz yang ceramahnya dihadang di wilayah tertentu atau dipersulit geraknya, lalu juga postingan Ustadz-ustadz banyak yang dihapus tiba-tiba di media sosial, akun-akun Dakwah yang di banned tiba-tiba di media sosial, penghinaan-penghinaan dan nyinyiran-nyinyiran terhadap Ajaran/Syariat Islam serta Tokoh Umat Islam, dan masih banyak lagi tindakan-tindakan tidak etis/dungu untuk menghadang Dakwah Islam. Itu semua adalah bentuk kefrustasian gerakan sekuler-liberal di Indonesia yang semakin terpojok dan Insya Allah sebentar lagi hancur lebur, Aamiin.

Itulah mengapa bagi Umat Islam di Indonesia sangat penting untuk menjaga Spirit Aksi 212 dan melindunginya dari hal-hal yang dapat melemahkan spirit tersebut seperti kepentingan-kepentingan pragmatis layaknya agenda kampanye politik lima tahunan. Para Tokoh Aksi 212 harus mempunyai siasat cantik dalam menjaga spirit/ghiroh Persatuan Umat Islam. Itu semua harus dilakukan semata-mata untuk kepentingan Dakwah Islam dan keberlangsungan Persatuan Umat Islam yang akan memiliki efek jangka panjang dalam Perjuangan Islam di Indonesia.

Jangan sampai Spirit Aksi 212 kedepannya hanya dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan pragmatis yang oportunis. Itu semua hanya akan menjadi semacam kanker di tubuh Umat Islam yang akan melemahkan bahkan mematikan Persatuan Umat Islam dan Dakwah Islam yang saat ini semakin terkonsolidasikan dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun