Hari baru yang tumbuh di dada, tunas-tunas memenuhi lereng kota, kami sarapan asap, bising klakson menarik krah baju, kepala-kepala membandul, membandul masalah, jam tangan memaki, tak ada maaf yang lena kalau tak ingin dilindas, masa terkadang beringas ganas, kali lain manis sesuai langkah yang teratur, terukur.
Sempatkanlah tujuh hela pada dasar, sebab hamba baharu, hamba terombang, lembing yang melesat angin, suatu saat digoda arah, juga dingin.
Hari baru pagi ini, mimpi dibasuh doa, agar senja memiliki pakaian penghela gigil, semua akan kembali keberadaan gelap, hening, lampu taman melahap malam, ketika hari baru, hati baru.
022019