Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Doea Perempoean

15 Februari 2019   22:36 Diperbarui: 15 Februari 2019   22:52 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya itu kata yang keluar dari mulut Mak. Tapi sanggup membuat hatiku menjerit kegirangan. Sayang, sampai sekarang, aku tak tahu apa yang menyebabkan Mak tiba-tiba menyenangi Laode. Doea perempoean itu selalu akur. 

***

Saat ini mereka tak ada lagi di sisiku. Doea perempoean itu telah pergi. Mereka meninggal terserempet peluru petugas ketiga menghalau demonstran yang menduduki ibukota belum lama ini. Photo mereka berdua kusanding di dinding, dan kutuliskan di bawah bingkainya; "Doea Perempoean Yang Memenuhi Relung Hatiku,  1965".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun