Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Alur Ini

15 Februari 2019   09:31 Diperbarui: 15 Februari 2019   09:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

alur ini alur laju ketika palu memukul kayu, biarkan peluru meninggalkan ibu, sebab biji musnah tak mengoyak halang harus tumbuh, mesti tunas merambati jarak, agar jarak itu bertaut pada pagut.

mesti uzur membuat bujur dan lamur mendekati kubur, hanyalah rambatan tetap pagut,  selama napasmu laut, ketika buih pun, kau jangan tiada

usah risau jangkau rambatan, meski ranting lupa berbuah, dahan enggan berdaun, setidaknya serangga bisa berlabuh pada tubuh sebelum peluh luruh

ada yang muncul, terbilang, ada yang pulang, menghilang, tapi hidup mesti berjuang, meskipun bernapas harus kurang, setelahnya bukan tiang, tapi di liang diang  

  • 022019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun