Mohon tunggu...
Rifan Alamsyah
Rifan Alamsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Psychology Student| Human Resources and Knowledge Enthusiast| Menulis sebagai sebuah hobi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Nonsuicidal Self-Injury

7 Oktober 2023   13:16 Diperbarui: 7 Oktober 2023   13:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://d3uhejzrzvtlac.cloudfront.net/compro/articleMobile/176_8_self-harm-menyakiti-diri-sendiri-yang-berbahaya-jika-diteruskan.jpg

Nah, kita akan bahas tentang Nonsuicidal Self-Injury (NSSI). Disini akan dibahas secara umum aja.

Apa itu Nonsuicidal Self-Injury (NSSI)? Menurut Favazza (2012) menjelaskan bahwa perilaku yang melukai diri sendiri ini sebagai tindakan yang disengaja untuk merusak jaringan pada tubuh tanpa ada niat untuk melakukan bunuh diri. Jadi, perilaku NSSI ini adalah tindakan yang dilakukan individu dengan tujuan melukai dirinya sendiri tanpa berniat melakukan bunuh diri atas tindakannya. Seseorang melakukan tindakan tersebut secara sadar dan tahu apa yang akan terjadi pada dirinya sendiri, tentunya adalah hal negatif.

Kenapa seseorang mau menyakiti dirinya sendiri? Semakin tinggi usia kita maka akan makin dihadapkan pada realita kehidupan dimana banyak sekali tugas-tugas yang harus kita kerjakan. Pada masa dewasa awal inilah banyak tekanan dan tanggung jawab sebagai orang dewasa. Ketika peralihan dari masa remaja ke masa dewasa sering menjadi potensi dimana individu mengalami stres (Mahtani dkk., 2017). Untuk menangani stres maka individu perlu strategi coping yang tepat. Strategi coping sendiri dapat didefinisikan sebagai usaha individu dalam menangani situasi stres yang sedang dihadapi.

Tidak semua orang mampu mengatasi stres dengan baik, sehingga dapat menimbulkan rasa kecewa, marah dan putus asa.

Nonsuicidal Self-Injury (NSSI) terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu klasifikasi patologis dan non patologis (Favazza, 2012). Kita akan berfokus pada klasifikasi patologis. NSSI patologis menjadi cara bagi individu untuk melakukan regulasi emosi. Adapun NSSI patologis ini dikategorikan menjadi empat kategori, yaitu NSSI mayor, NSSI stereotipik, NSSI kompulsif, dan NSSI impulsif.

Menurut Arinda & Masoer (2021) sebagai beriktu:
1)  NSSI mayor
Dalam NSSI mayor perilaku ini tidak menetap yang merusak jaringan tubuh sendiri, sebagai akibat dari kondisi psikotik.
2) NSSI stereotipik
Umunya pada kategori ini dengan retardasi mental parah dan secara mendalam dilakukan berulang, dengan pola ritmis dan ditunjukkan tanpa perasaan bersalah di depan umum
3) NSSI kompulsif
Ini meliputi perilaku berulang seperti mencakar, mengigit kuku, dan menjambak rambut
4) NSSI impulsif
Terdiri dari beberapa perilaku, seperti membakar, menyayat kulit, membenturkan tulang tangan atau kaki, dan menusukkan benda tajam ke bawah kulit. Perilaku ini akan menjadi berbahaya jika dilakukan berulang dan bersifat adiktif.

Meskipun tidak memiliki niat untuk bunuh diri, tetapi perilaku ini juga dapat mebahayakan individu itu sendiri. Ketika individu mulai putus asa dengan dirinya sendiri maka dapat mendorong untuk melakukan bunuh diri ditambah dengan keinginan kuat untuk terus menyakiti atau melukai dirinya sendiri walau dia tahu itu berbahaya.  

Jika didasarkan pada jenis kelamin, individu yang melakukan NSSI sebagian besar dialami oleh perempuan dibanding laki-laki. Perempuan sendiri lebih sering melakukan cutting sedangkan laki-laki dengan memukul (Klonsky, 2014)

Jika kamu merasa menyakiti dirimu sendiri maka lebih baik untuk meminta bantuan profesional dan jangan melakukan self diagnose ya.

Referensi

Arinda, O. D., & Mansoer, W. W. D. (2021). NSSI (nonsuicidal self-injury) pada dewasa muda di Jakarta: studi fenomenologi interpretatif. Jurnal Psikologi Ulayat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun