Mohon tunggu...
muhammad rifa'i
muhammad rifa'i Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa STAI Diponegoro Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Killer atau Guru Cool

16 Oktober 2014   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Agak sedikit aneh rasanya dengan judul tulisan ini. Tetapi ini terinspirasi dari sebuah pengalaman saya. ketika  masih duduk dibangku SLTP. Kata killer sendiri kurang tepat kalau digandengkan dengan guru. Kita tahu, seorang guru adalah seorang pendidik dan memberikan ilmu pengetahuan. Mengapa justru malah disebut killer (pembunuh). Kesan killer yang masih dalam ingatan saya adalah ketika diajar oleh guru fisika dan matematika. Saat guru tersebut memasuki kelas jantung terus berdebar. Bahkan mendengar namanya saja sudah menakutkan. Hari-hari sangat suram. Bangun pagi tak ada gairah untuk mencari ilmu. Pergi kesekolah ibarat memasuki istana penyihir. Mungkin yang saya alami ini tak jauh berbeda dengan anak-anak sekarang. Ketika diajar oleh seorang guru yang memiliki tampang galak dan menakukan. Barangkali guru tersebut ingin menunjukkan kewibawaannya terhadap para siswa. Bukannya giat belajar  malah menambah tekanan psikologis pada anak. Sehingga pelajaran tidak bisa diserap dengan maksimal. Akhirnya tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.

lain halnya dengan guru cool. Kata cool disini bukan cool seperti anak muda jaman sekarang yang identik dengan stylish pakaian atau rambut . Pengertian cool secara bahasa adalah sejuk. Jadi guru cool adalah guru yang memberikan kesejukan terhadap muridnya. Bisa dibayangkan seandainya kita diajar oleh guru yang menyenangkan dan penuh dengan senyum. Secara tidak langsung murid akan mudah menerima apa yang disampaikan oleh guru. Dengan kata lain, seorang guru harus bersikap luwes terhadap anak didik. Meskipun  resikonya siswa bersikap manja terhadap guru. Akan tetapi disisi lain, siswa akan lebih terbuka untuk menyampaikan curahan atau masalah yang ada pada dirinya. Sehingga guru dapat melakukan tindakan evaluasi demi perbaikan pembelajaran siswa. Intinya adalah bagaimana seorang guru melakukan sosioemosinal dengan siswa melalui pendekatan interpersonal yang sehat. Dengan pengajaran yang cool akan menghasilkan siswa yang cool, sebaliknya pengajaran yang killer membuat siswa membuat siswa semakin brutal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun