Mohon tunggu...
Rifa Josrilandini
Rifa Josrilandini Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa Manfaatkan Sampah Plastik Melalui Ekobrik

24 Agustus 2019   18:29 Diperbarui: 24 Agustus 2019   18:34 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mahasiswa KKN TIM II UNDIP

Pekalongan - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II 2019 Universitas Diponegoro mengedukasi siswa SD 01 desa Kebonrowopucang untuk memanfaatkan sampah plastik melalui Ekobrik. Kegiatan ini  diselenggarakan pada Senin (12/8) yang diikuti oleh siswa kelas IV SD 01 desa Kebonrowopucang, kecamatan Karangdadap, kabupaten Pekalongan.

Plastik merupakan bahan yang melekat erat dengan kehidupan manusia. Hampir di setiap sisi kehidupan manusia, mulai dari hal-hal terkecil seperti pembungkus makanan hingga peralatan rumah tangga. Plastik sendiri merupakan bahan yang sangat sulit terurai oleh alam, perlu waktu ribuan tahun untuk menguraikan plastik di alam. Plastik tidak akan hilang meskipun dibakar melainkan berubah bentuk menjadi lebih kecil yang disebut micro plastic.

Masyarakat di desa Kebonrowopucang memiliki kebiasaan membakar sampah dan belum memilki pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah plastik yang mereka konsumsi. Keberadaan sampah plastik juga sangat erat kaitannya dengan siswa Sekolah Dasar karena makanan yang mereka konsumsi pada umumnya dibungkus menggunakan plastik.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro mengajak dan mengedukasi para siswa untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi sesuatu barang yang berguna melalui Ekobrik.

Program ini dipandu oleh Annisa Afifah, Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Annisa menjelaskan bahwa ekobrik merupakan langkah yang tepat bagi masyarakat desa khusunya untuk para siswa pelajar karena menggunakan metode yang sangat sederhana.

"Tujuan kami diadakan program ini kepada siswa SD agar mereka sedari kecil sudah sadar akan bahanya sampah plastik bagi dunia,maka dari itu kita latih mereka untuk memanfaatkan sampah plastik melalui Ekobrik ini" ujar Annisa.

Ecobrick merupakan salah satu metode pengolahan limbah sampah plastik menjadi barang serbaguna. Mulai dari bangku hingga panggung pertunjukan dapat dibuat menggunakan metode Ecobrick. Metode ecobrick merupakan metode terakhir dalam pemanfaatan limbah plastik. Ketika sampah plastik tidak dapat diolah kembali menjadi barang lain seperti kerajinan tas maupun kerajinan yang lainnya, ecobrick dapat menjadi solusi.

Kegiatan ini diawali dengan pengenalan sampah plastik dan bahayanya bagi tubuh manusia maupun lingkungan. Pengolahan sampah menggunakan metode ecobrick tergolong mudah, bahan yang diperlukan berupa sampah plastik. 

Sampah plastik dipilah menjadi dua, sampah halus seperti plastik 'kresek' dan sampah kasar seperti pembungkus makanan, plastik minyak goreng, mie instan, dan lain sebagainya. 

Agar dapat digunakan, sampah-sampah ini dibersihkan dari sisa-sisa bahan seperti makanan, minyak dan sabun kemudian keringkan. Selain kedua sampah tersebut, siapkan juga botol plastik bekas air mineral yang telah dibersihkan dan dikeringkan untuk media. Bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa Alat-alat yang diperlukan adalah gunting dan bambu ukuran 2x40 cm untuk memadatkan sampah plastik di dalam botol. 

Cara pengolahannya sendiri dimulai dari merobek sampah halus dengan warna yang sama, kemudian dimasukkan ke dalam botol dan padatkan menggunakan bambu hingga benar-benar padat, lapisan ini dijadikan sebagai lapisan dasar. 

Setelah sampah halus menjadi padat, lanjutkan dengan sampah kasar. Potong kecil sampah kasar menggunakan gunting, setelah itu masukan potongan tersebut kedalam botol dan padatkan kembali hingga botol penuh. Untuk setiap botol air mineral 600 mililiter diisi sampah seberat 200 gram.


Pelaksanaan kegiatan ini yaitu para siswa dibuat perkelompok dan disuruh untuk mengisi potongan sampah plastik kedalam botol minum bekas dan kemudian dipadatkan. Kelompok yang sudah mencapai berat minimal yang ditentukan akan mendapatkan hadiah, sehingga para siswa tersebut sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan.

Pelatihan ecobrick ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat khususnya para siswa akan bahaya sampah plastik bagi lingkungan.

"Sudah seharusnya kita menyelamatkan bumi ini dari sampah plastik, maka dari itu kitaharus pintar mengelola sampah dengan bijaksana seperti  mengurangi penggunaan sampah plastik, dan memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai guna seperti ecobrick maupun metode lainnya yang efisien," jelas Annisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun