Mohon tunggu...
Riezki AkbarJulianto
Riezki AkbarJulianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertempuran Selat Denmark, Akhir Kuasa dan Awal Petaka Sang Legenda

8 Januari 2023   21:16 Diperbarui: 11 Januari 2023   09:38 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Difoto dari Prinz Eugen, Bismarck Mengarungi samudra Arktik menuju selat Denmark. Sumber : worldwarphotos.info

Pada pukul 06:00, Bismarck melepaskan salvo meriam kelima. Beberapa salvo tersebut melintas tepat diatas Hood. Menurut keterangan awak HMS Hood, suaranya seperti suara kereta api ekspress yang lewat dengan kecepatan tinggi lantas menembus samudra dan menghempaskan puluhan ton air laut ke udara di sekeliling HMS Hood. Nahasnya, dari total 5 salvo meriam 38cm dari Bismarck tersebut, Salah satunya berhasil menembus perisai baja armor HMS Hood dan mendarat tepat di gudang amunisi Proyektil yang berisi ratusan ton bahan bakar padat "Cordite" yang digunakan sebagai propelan Pendorong Amunisi Meriam. Gudang Propelan ini terletak di bagian buritan HMS Hood.

Tampak dari KMS Prinz Eugen, HMS Hood Meledak dan terbakar hebat. Sumber : Wikipedia
Tampak dari KMS Prinz Eugen, HMS Hood Meledak dan terbakar hebat. Sumber : Wikipedia

Boom!!!!! Sebuah Ledakan besar terjadi disusul terbelahnya HMS Hood menjadi dua bagian. Ledakan yang terjadi pada Gudang Amunisi tersebut tampak menjalar ke bagian bahan bakar, dan akhirnya menyebar ke seluruh kapal dalam sekejap mata. Ledakan tersebut menciptakan awan berbentuk jamur yang membumbung tinggi ratusan meter ke udara.

Ilustrasi tenggelamnya HMS Hood. Sumber : ww2site.eu
Ilustrasi tenggelamnya HMS Hood. Sumber : ww2site.eu

Dari dalam awan jamur tersebut, samar-samar tampak bagian buritan HMS Hood mulai Tenggelam diikuti bagian Haluan yang sempat mengapung selama 3 menit sebelum menjulang tinggi secara vertikal lantas ikut tenggelam ke dasar laut. Hood lenyap dari pandangan dalam kurun waktu kurang dari 5 menit. Nyaris semua dari 1419 awak kapal HMS Hood gugur dalam tugas, hanya 3 orang awak HMS Hood yang berhasil diselamatkan.

Segera setelah HMS Hood Tenggelam. Jarak antara HMS Prince of Wales dengan kedua kapal perang Jerman pun semakin dekat. Prince of Wales yang sedang mengarah ke Hood yang sedang tenggelam harus melakukan manuver untuk menghindari Hood. Hal ini berhasil mengganggu bidikan meriam Prince of wales dan semakin mempermudah kapal-kapal tempur Jerman untuk mengenainya. 


Bismarck mengarahkan tembakan Meriamnya kearah HMS Prince Of Wales setelah berhasil menghabisi HMS Hood. Sumber : worldwarphotos.info
Bismarck mengarahkan tembakan Meriamnya kearah HMS Prince Of Wales setelah berhasil menghabisi HMS Hood. Sumber : worldwarphotos.info

Bismarck berhasil mendaratkan 4 Tembakan Salvo Meriamnya ke dek Prince of Wales, sedangkan Prinz Eugen berhasil mengenainya sebanyak 3 kali. Satu Amunisi 38cm Bismarck berhasil menembus menara Superstruktur bagian atas Prince of Wales yang menyebabkan terbunuh dan terlukanya beberapa awak kapal di Anjungan Pengarah, Platform Pertahanan Udara, dan juga Anjungan Radar. 

Sebuah Amunisi 20.3cm dari Prinz Eugen bahkan berhasil menembus dek Prince Of Wales dan hampir meledakkan Gudang amunisi Meriam bagian depan. Salah 1 Amunisi 38cm dari Bismarck juga berhasil menembus perisai Baja armor Prince Of Wales, Hanya saja masih tertahan oleh Lapisan Baja Anti-torpedo. Berbagai Salvo Amunisi Meriam dari Jerman ini berhasil membuat 5 dari 10 Meriam Prince Of Wales macet. Meriam-meriam ini mengalami malfungsi akibat kegagalan sistem pengisian amunisi otomatis sehingga mengurangi efektivitas meriam sebanyak 26%.

HMS Prince of Wales. Sumber : Wikipedia
HMS Prince of Wales. Sumber : Wikipedia

Tak lama kemudian, Kapten John Leach selaku Komandan HMS Prince Of Wales memberi perintah mundur. HMS Prince Of Wales pun memutar arah untuk menjauh dari kedua kapal perang Jerman yang menjadi lawannya sembari menembakkan 5 meriamnya yang masih berfungsi. Di lain pihak, Laksamana Gunther Lutjens juga memberi perintah untuk menjauhi Prince Of Wales meskipun ia tahu bahwa Prince Of Wales berada dalam jarak yang sangat dekat dengan mereka. Bahkan, KMS Prinz Eugen sudah bersiap meluncurkan torpedonya ke arah Prince Of Wales saat perintah mundur dikeluarkan oleh Laksamana Lutjens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun