Mohon tunggu...
Rievca Nesya Octavianne
Rievca Nesya Octavianne Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Udayana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Balasan Iran atas Serangan Israel: Eskalasi Konflik di Kawasan Timur Tengah

17 April 2024   14:26 Diperbarui: 17 April 2024   14:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay (Perang)

Serangan Iran pada Israel

Iran berhasil meluncurkan serangan balasannya kepada Israel pada Minggu (14/4/2024) dengan menggunakan ratusan pesawat terbang tanpa awak dan rudal. Serangan tersebut diklaim oleh Iran sebagai balasan atas serangan yang lebih dulu dilakukan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Dalam pengeboman yang dilakukan oleh Israel 1 April lalu, menimbulkan korban tewas sebanyak 16 orang, termasuk diantaranya adalah Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan petinggi militer Iran. Walaupun Israel secara resmi belum mengakui serangan tersebut, Iran dengan yakin menargetkan pangkalan militer Israel, tempat dimana peluncuran serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus. 

Serangan Iran pada pangkalan militer Israel ditandai sebagai serangan pertama yang langsung dilakukan oleh Iran terhadap Israel setelah kedua negara tersebut diketahui memiliki hubungan yang saling bersitegang. Iran melalui Kepala Staf Gabungan Angkatan Perang, Jenderal M. Bagheri, mengaku bahwa operasi tersebut telah berakhir dan Iran tidak berniat untuk melanjutkan serangan terhadap Israel. Namun, keadaan akan berubah jika Israel membalas untuk menyerang wilayah Iran, maka serangan dari Iran akan jauh lebih besar. Pernyataan dari pihak Iran tersebut menjadi ultimatum bagi Israel agar tidak melanjutkan serangan terhadap Iran.

Dilansir dari Youtube Israel Defense Force (IDF), Israel melalui juru bicara militernya, Daniel Hagari, menyebut bahwa serangan Iran telah dipantau secara seksama dan menurutnya serangan tersebut merupakan eskalasi yang parah dan berbahaya. Israel juga mengaku bahwa pihaknya memiliki kemampuan pertahanan yang cukup tinggi sehingga pangkalan militer Israel yang diserang hanya mengalami kerusakan ringan dan akan tetap beroperasi. 

Respon Dunia

Amerika Serikat tentunya memberikan respon atas serangan Iran terhadap Israel. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, merilis pernyataan resmi. Dalam tulisan tersebut, disebutkan bahwa pihaknya mengecam tindakan Iran dan akan terus berdiri bersama Israel. Selain itu, Amerika Serikat juga mengakui bahwa pihaknya telah membantu Israel mencegat pesawat terbang tanpa awak serta rudal sebagai tanda bahwa Amerika Serikat waspada terhadap segala ancaman yang ada. Pada tanggal 16 April 2024 kemarin, Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, mengeluarkan pernyataan resmi yang meminta Iran untuk mempertanggungjawabkan serangannya atas Israel. Amerika telah berkoordinasi dengan sekutunya untuk memberikan sanksi atas Iran karena tindakan yang dianggap berbahaya dan mengganggu stabilitas. 

China, sebagai mitra dagang dan memiliki hubungan baik dengan Iran, turut menanggapi situasi yang terjadi antara Iran dengan Israel. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menghargai Iran yang tidak menargetkan negara-negara lainnya. Selain itu, China juga menyatakan pada negara-negara terkait untuk tetap menahan diri dan mencegah eskalasi demi terwujudnya perdamaian dan stabilitas kawasan. Sementara itu, dalam rapat Dewan Keamanan PBB yang merespon serangan Iran ke Israel, delegasi China menyebutkan bahwa serangan Israel atas Iran di Suriah merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan mengancam kedaulatan kedua negara. Kemudian, tindakan Iran baru-baru ini merupakan tanggapan atas agresi Israel atas tempat diplomatiknya. Menurut China, situasi yang sedang berlangsung saat ini efek dari konflik di Gaza. Jika konflik di Gaza semakin membesar maka dampaknya pada stabilitas kawasan di Timur Tengah yang memicu konflik atau perang lebih besar.

Sumber: Sekretariat Presiden (16/04/2024)
Sumber: Sekretariat Presiden (16/04/2024)

Indonesia turut prihatin akan situasi yang terjadi di Timur Tengah. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan bahwa dirinya telah melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri beberapa negara, seperti Iran, Saudi Arabia, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya Indonesia meredam ketegangan yang saat ini terjadi. Kepada negara-negara tersebut, baik yang berhubungan langsung maupun tidak, Indonesia berpesan untuk menahan diri dan mencegah terjadinya eskalasi karena eskalasi tidak akan bermanfaat bagi siapapun. Pada rapat yang dipimpin langsung oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, disebutkan bahwa setiap negara sedang menghitung dampak yang ditimbulkan jika terjadi eskalasi. 

Dewan Keamanan PBB mengadakan rapat sebagai respon atas situasi yang memanas antara Iran dengan Israel. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan bahwa harus ada pengendalian diri antara Israel dan Iran. Ia juga mengatakan bahwa konflik yang terjadi saat ini berpotensi menjadi konflik besar di kawasan yang akan mengancam rakyat Timur Tengah. "Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan dalam serangan skala besar terhadap Israel oleh Republik Islam Iran, dan saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini." ucap Antonio Guterres yang menyerukan perdamaian antara pihak-pihak yang berkonflik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun