Mohon tunggu...
Ridwan Rahmadshah
Ridwan Rahmadshah Mohon Tunggu... Konsultan - Pegawai Swasta

Seorang Musisi, Praktisi Komputer, dan Marketer Otodidak yang menyediakan solusi tepat untuk Anda yang memerlukan partner kerja baru atau hiburan berupa alat teknologi informasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

JNE Selamatkan Tahlilan Mande

30 Desember 2020   17:28 Diperbarui: 30 Desember 2020   18:05 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tercantum di sini, JNE Kargo: 3-4 hari. Kenyataannya dalam 2 hari saja paket kami sudah tiba, lho! (1) - Dokpri. 

Seolah mengerti isi hati kami, JNE mempercepat perjalanannya. Bisa-bisanya 2 paket Kargo yang dikirim dari Bandung dan Yogya, tiba di Tangerang berbarengan dalam 2 hari saja! Padahal resminya tertera 3-4 hari, lho! 

Peringatan 40 hari berpulangnya Mande --panggilan untuk Ibu dalam Bahasa Minang---telah disusun rapi. Kami sekeluarga sepakat membuat semacam peluncuran sederhana buku doa untuk Mande dan pembacaan puisi-puisi beliau, sebelum Tahlilan dan doa bersama dimulai. Acara ini pun akan diabadikan dengan video oleh kakak ipar saya. 

Hari itu hati kami berdebar. Paket yang saya harapkan dikirim sejak jauh hari oleh sebuah percetakan buku Doa & Yasin yang saya pesan, ternyata baru dikirim dua hari sebelum acara. Padahal saat check out di marketplace yang menjadi perantara kami, saya memilih pengiriman jenis Kargo dari JNE, karena yakin bahwa pihak percetakan bakal mengirimkannya sebelum tenggat waktu maksimal pre-order (PO), yang 8 hari itu. Beberapa kali punya pengalaman pesanan dibuat lebih cepat dari waktu PO, rupanya membuat keyakinan saya jadi berlebihan.    

Memang, sih, saya memesan dalam waktu mepet. Sepuluh hari sebelum hari H. Ini berarti waktu PO + 2 hari. Penyebabnya lantaran saya baru menyelesaikan desain final sampul bukunya. Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya, mengapa saya memilih jalan tidak praktis dengan membuat sendiri desain buku Yasin, padahal kan banyak model yang bisa kita pilih dan bisa langsung dicetak. 

Perihal ini tak lain lantaran saya memang sudah niat mempersembahkan karya-karya kreatif untuk Mande sebagai representasi cinta saya dan seluruh keluarga. Dengan mendesain sendiri buku doa & Yasin, kita dapat memberikan sentuhan-sentuhan pribadi pada buku itu yang disesuaikan juga dengan kepribadian Mande. Seperti memasukkan unsur visual yang terkait asal leluhur Mande, tempat kelahiran, kesukaan, bahkan warna kesayangan beliau.

Buku Doa untuk Mande, dengan cover hasil desain sendiri. -  dokpri.
Buku Doa untuk Mande, dengan cover hasil desain sendiri. -  dokpri.
Pada sampul buku Yasin Mande ini saya menggunakan foto kain songket Minang --yang adalah asal leluhur Mande---sebagai dasar visual desain. Lalu saya masukkan juga kalung mutiara yang teruntai membentuk hati sebagai simbol  bahwa buku ini adalah persembahan berharga kami untuk Mande yang adalah manusia tak ternilai bagi kami. Di dalam bentuk hati itu, saya muati ilustrasi kuntum-kuntum mawar.

Saya pilih warna merah untuk keseluruhan buku, mulai dari warna dasar kain songket, kuntum-kuntum mawar, hingga warna langit senja di tepi laut bersih nan tenang dekat Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Tak ketinggalan balon-balon cinta yang diterbangkan ke langit. Kedua unsur ini, balon dan suasana senja, ada di bagian belakang sampul. Merah dipilih karena disukai Mande. Demikianlah, maka buku Yasin itu terasa lebih hidup. 

Tercantum di sini, JNE Kargo: 3-4 hari. Kenyataannya dalam 2 hari saja paket kami sudah tiba, lho! (1) - Dokpri. 
Tercantum di sini, JNE Kargo: 3-4 hari. Kenyataannya dalam 2 hari saja paket kami sudah tiba, lho! (1) - Dokpri. 
Tercantum di sini, JNE Kargo: 3-4 hari. Kenyataannya dalam 2 hari saja paket kami sudah tiba, lho! (2) - Dokpri.
Tercantum di sini, JNE Kargo: 3-4 hari. Kenyataannya dalam 2 hari saja paket kami sudah tiba, lho! (2) - Dokpri.
Saya juga sudah lumayan berjibaku dengan waktu agar dapat melakukan PO di waktu yang tepat. Dengan demikian pesanan tidak akan terlambat sampai di lokasi acara, yaitu rumah Mande dan Ayah. Namun, sayang, ternyata waktu belum bisa diajak bekerja sama.  

Sesampainya saya di rumah orangtua, setelah menempuh perjalanan kurang-lebih 3 jam, langsung saja saya tanyakan kepada Ayah dan Adik tentang paket buku itu. Meski tahu, paket kiriman dari luar kota dengan JNE Kargo berkemungkinan sampai 3 - 4 hari, seperti yang tertera di nota pembelian online kami, tetap saya berharap ada keajaiban. 

Namun ketika ternyata saya tahu paket itu belum sampai, otak ini langsung saya niatkan untuk tune in ke rencana cadangan yang baru terpikir sehari sebelumnya. Yaitu peluncuran sederhana buku tanpa bentuk fisiknya. Dan kami semua, keluarga inti Mande, akan membacakan puisi melalui gawai masing-masing, bukan dari buku Yasin itu. Dengan begitu berarti buku itu sama sekali tidak tampil di video acara kami. Ini tentu saja sangat disayangkan. Tapi mau bagaimana lagi?

Waktu menunjukkan pukul setengah tiga siang. Acara akan kami mulai pukul 4 sore. Kami pun sudah mulai pasrah akan ketidakhadiran buku Doa Mande dan mulai mengeluarkan beberapa buku Yasin koleksi lama yang jumlahnya tidak banyak. Dengan demikian kami juga berharap para undangan membawa sendiri buku mereka, seperti yang terjadi di peringatan 7 harian kemarin.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun