Belakangan ini Yamaha baru saja meluncurkan Yamaha R25 yang merupakan light motor sport dengan kubikasi 250 cc untuk meramaikan pasar motor dengan kubikasi 250 cc di Indonesia, pasalnya kompetitor yang sama-sama dari seperti Kawasaki Ninja 250 FI dan Honda CBR 250 R mendapatkan angka penjualan yang sangat baik untuk kategori motor yang cukup mahal ini.
Namun kali ini kita tidak mau membahas tentang itu, saya tidak akan membahas bagaimana Yamaha R25 atau kompetitornya, namun salah satu yang unik dari peluncuran Yamaha R25 ini, Yamaha meluncurkan motor sport 250 cc untuk pasar global pertama kali di Indonesia, dalam artian, Indonesia merupakan pasar utama Yamaha R25 melebihi negara-negara lain di seluruh dunia.
Bukan cuma Yamaha R25 saja yang diluncurkan pertama kali saja di Indonesia untuk sebuah motor global, beberapa bulan lalu Kawasaki meluncurkan Kawasaki Ninja 250 Mono dan Kawasaki Z250SL sudah menghiasi jalanan Indonesia. Tidak hanya diluncurkan di Indonesia, motor-motor tersebut juga dibuat di Indonesia dan di ekspor ke mancanegara seperti halnya Yamaha R25.
Siapa Pembelinya
Jumlah penjualan motor di kelas 250 cc ini tidak bisa dipandang sebelah mata di Indonesia, tahun 2012 dengan pilihan motor yang tidak begitu banyak, motor dengan kubikasi 250 cc laris manis dengan angka 25.127 unit, dan tiap tahunnya terus tumbuh. Yang menarik, salah satu produk kawasaki yang diluncurkan beberapa bulan lalu mematok penjualan 10.000 unit perbulan untuk Kawasaki Ninja 250 Mono, itu baru satu produk, padahal Kawasaki memiliki 4 buah produk motor sport 250 cc, nggak kebayang kan jumlah penjualan motorsport 250 cc di tahun ini?
Lantas berarti orang-orang Indonesia banyak duit? Ini sebetulnya sedikit dilema, ternyata pemilik-pemilik motor sport 250 cc tidak melulu orang-orang berduit, namun orang-orang dengan gaji dengan standar UMR atau lebih sedikit ikut berbondong-bondong membeli motor sport 250 cc. Satu kasus contohnya, saat demo buruh kemarin, ada salah seorang buruh yang ikut demo kenaikan upah minimum menggunakan motor Kawasaki Ninja 250 FI yang dibanderol dengan harga lebih dari 50 juta Rupiah, menurut pemiliknya, ia berharap upah buruh naik agar ia lebih mudah mencicil motorsport yang ia beli secara kredit. Edan!
Dan yang saya temukan memang seperti itu di lapangan, teman saya yang memiliki gaji tidak seberapa juga banyak yang mengambil motor sport 250 cc dengan cara kredit 3 tahun meskipun harus berhemat demi membayar cicilan motor, "Ya habis, di komporin teman juga sih, semua pada pake, masa gua nggak?", padahal kalau dipikir-pikir, sayang amat ya gaji perbulan habis setengahnya untuk kredit motor. Makanya nggak heran kan sifat konsumtif orang Indonesia membuat penjualan motor sport melunjak.
Kini persaingan motorsport 250 cc semakin panas dengan hadirnya dua buah produk baru yaitu Honda CBR 250 R Facelift dan Yamaha R25 yang dinanti-nanti bikers Indonesia, tentunya semakin tingginya tingkat persaingan, marketing yang dilancarkan pasti jauh lebih hebat dan gereget dibandingkan saat ini. Yamaha R25 mencoba membuka inden online Yamaha R25 sebanyak 500 unit dan sudah habis dalam waktu kurang dari 24 jam, padahal Harga Yamaha R25 ini dibanderol dengan harga 53 Juta Rupiah loh. Mungkin beberapa orang akan tertawa melihat orang-orang yang merelakan setengah gajinya untuk kuda besi berperforma tinggi, tapi sayangnya fenomena ini beneran terjadi di Indonesia. Yuk sisihkan setengah gajimu untuk kredit motor-motor kece ini!
