Cawagub petahana Djarot Syaiful Hidayat punya rencana tersendiri dalam membantu panti asuhan yang ada di Jakarta. Berbicara di Panti Asuhan Yayasan Al Mubarokah (11/12/2016) saat merayakan ulang tahun putrinya Djarot mengatakan dirinya dan Basuki T Purnama (Ahok) memiliki komitmen agar panti asuhan bisa mandiri dalam hal pemasukan.
Menurut Djarot saat ini yang perlu dilakukan adalah pemberdayaan dari anak-anak panti asuhan itu sendiri. "Boleh enggak di sini, misalkan untuk membiayai yayasan bikin rumah makan dan restoran, untuk pemasukkan pengelola yayasan. Kan ramai di sini. Boleh enggak di sini untuk jualan, jualan produk kerajinan masyarakat sekitar? Boleh dong," kata Djarot di Panti Asuhan Yayasan Al Mubarokah.
Djarot juga tidak menginginkan adanya alih fungsi lahan dari panti asuhan menjadi bangunan-bangunan lain. "Tadi sampaikan ini adalah tanah wakaf. Tanah wakaf tidak boleh kemudian dialihfungsikan, harus betul-betul untuk pendidikan anak-anak yatim," lanjutnya
Pasangan Basuki-Djarot memang menjadikan panti sosial sebagai salah satu program revitaslisasi dan pembangunan. Selama masa pemerintahan Basuki-Djarot, ada 22 panti yang beroperasi dan tersebar di wilayah DKI Jakarta. Panti sosial ini terdiri dari 12 rumpun, yaitu anak, bina insan, bina laras, tresna werdha, bina daksa, bina grahita, bina karya, bina karya wanita, bina netra, bina remaja, rehabilitasi narkoba, dan perlindungan masyarakat.
Salah satu pointyang dijelaskan dalam program kerja untuk periode berikutnya adalah memastikan bahwa pemerintah memiliki panti yang cukup untuk membantu warga Jakarta yang membutuhkan pertolongan. Pasangan Basuki-Djarot memang memiliki concerntersendiri terhadap masalah kesejahteraan sosial masyarakat. Oleh karena itu program panti sosial yang diwacanakan Djarot merupakan hal yang patut diapresiasi.