memiliki berjenis subragam lagi -- dipakai secara berdampingan untuk fungsi kemasyarakatan yang berbeda-beda. Ragam pokok yang satu, yang dapat dianggap dilapiskan di atas ragam pokok yang lain.
C . CIRI SITUASI DIGLOSIA
Dengan latar kerangka acuan kediglosiaan yang diuraikan di atas,
masalah pembakuan bahasa Indonesia memperoleh dimensi tambahan yang
hingga kini tidak sering dipersoalkan, atau yang memang dianggap tidak
perlu diperhitungkan bagi keberhasilan usaha pembakuan itu. Hal yang
sehubungan dengan itu yang perlu dibahas, misalnya, ialah norma bahasa
yang mana yang berlaku untuk bahasa Indonesia baku dan golongan
penutur mana yang dapat dijadikan patokan bagi norma itu. Selanjutnya
dapat dipersoalkan, apakah bahasa Indonesia baku kelak harus menjalankan
segalajenis fungsi kemasyarakatan.
Â
Nama : ridwan khafid al farizi         NIM : 2440020009