Mohon tunggu...
RIDWAN HAFIDZ A.
RIDWAN HAFIDZ A. Mohon Tunggu... Lainnya - " AGAMA tanpa Ilmu Pengetahuan adalah buta. Dan Ilmu Pengetahuan tanpa AGAMA adalah lumpuh" -Albert Einstein

"TETAP SEMANGAT, USAHA TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nilai Pancasila yang Terkandung dalam Adat Istiadat Grobyak Ikan di Sumber Gundi

2 Mei 2020   12:26 Diperbarui: 2 Mei 2020   12:41 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Grobyak ikan adalah salah satu acara Ritual Suroan menangkap ikan secara ramai-ramai oleh masyarakat desa Tanjung Kecamatan Pagu. Dalam menangkap ikan yang diadakan sekali dalam setahun ini, masyarakat membawa alat-alat tangkap tradisional yang sudah mereka siapkan dari rumah. 

Tak ada batasan peserta untuk mengikuti grobyak ikan, tua muda, anak-anak, laki-laki dan perempuan secara bersama-sama masuk dalam kolam Sumber Gundi untuk menangkap ikan. Untuk acara ini, banyak jenis ikan yang telah disebar di sumber, seperti nila, lele, tombro, patin, juga ikan gabus sebagai ikan penghuni asli sumber.

Sejak pagi hari, warga Desa Tanjung, sudah bersiap-siap untuk mengikuti grobyak ikan di sumber gundi, yang merupakan acara tahunan. Mereka berkumpul di perempatan jalan desa tanjung kemudian berjalan beriringan menuju sumber gundi.  

Barisan paling awal diisi oleh Sesepuh, Pinisepuh, Ajisepuh dan Perangkat Desa Tanjung diikuti oleh barisan pembawa tumpeng dan masyarakat yang akan mengikuti grobyak ikan, dengan membawa peralatan penangkap ikan yang berbentuk melingkar seperti kurungan ayam, ada pula yang hasil modifikasi jala ikan dengan bambu, ada yang berupa jaring biasa.

Sebelum memasuki area Sumber Gundi, warga diberi pita merah, sebagai tanda bahwa mereka benar-benar warga desa tanjung dan boleh mengikuti grobyak ikan ini. Karena selain warga desa tanjung tidak boleh mengikuti acara ini. Namun banyak pula penonton dari luar daerah yang datang dan menonton kemeriahan acara adat istiadat grobyak ikan.

Acara ini diawali dengan selamatan yang dipimpin oleh sesepuh desa tanjung, dengan tujuan supaya selalu diberi hidayah dan keselamatan oleh Tuhan YME. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Camat Pagu. 

Dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Camat Pagu, kemudian diserahkan kepada Kepala Desa Tanjung, lalu makan bersama warga sebagai tanda dimulainya acara ini. Camat Pagu bersama Kepala Desa Tanjung dan diikuti oleh tamu undangan bersama warga berjalan menuju bibir sumber gundi. Camat Pagu mengambil ikan dari sumber gundi sebagai simbolis dimulainya acara grobyak ikan. 

Setelah hitungan satu sampai tiga, Sontak ratusan peserta yang berasal dari warga desa tanjung, langsung terjun ke dalam kolam sumber. Tak lupa dengan membawa alat bantu menangkap ikan yang beragam bentuknya. Ada yang berbentuk melingkar seperti kurungan ayam, ada pula yang hasil modifikasi jala ikan dengan bambu, ada yang berupa jaring biasa.

Nilai-nilai pancasila yang tercermin dalam adat istiadat grobyak ikan

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai religius semua masyarakat mengucapkan terima kasih dan rasa syukur kepada Tuhan YME atas rahmat yang diberikan berupa sumber mata air yang sangat berguna bagi mereka, ditambah dengan mengadakan selamatan sebelum acara dimulai.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Masyarakat mengadakan acara grobyak ikan tidak membeda-bedakan suku, keturunan, maupun agama. Semua warga yang mengikuti upacara mendapatkan perlakuan sama. menjujung tinggi kemanusiaan terbukti dengan tertibnya perlaksanaan acara ,memperlakukan manusia layaknya manusia tidak ada kekerasan satu sama lain.

3. Persatuan Indonesia

Walaupun dalam acara ini satu sama lain berebut mendapatkan ikan namun mereka tetap tertib dan tidak saling menjatuhkan.Dan mereka tidak saling memiliki dendam setelah acara selesai.  Karena mereka tau hak masing- masing, mereka tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bekerja sama memajukan desa bersama-sama.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan  Perwakilan

Tercermin oleh nilai yang mengutamakan kepentingan bersama  (masyarakat) yang harus didahulukan.Sepakat untuk hidup secara rukun dan bersama-sama menjaga sumber agar air tersebut tidak kering tetap terus mengeluarkan air. Jadi dalam upacara grobyak ikan  segala sesuatu diputuskan dengan cara musyawarah untuk mengambil keputusan yang baik dan saling diuntungkan, baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Warga membagi tangkapan ikan kepada semua orang yang mengikuti acara tahunan ini, menunjukkan bahwa semua  orang harus memberi kepada orang lain apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada orang lain dan dirinya. Bersama -- sama bergotong royong bahu membahu membersihkan lingkungan sumber dan menjaga kelestarian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun