Mohon tunggu...
Rido Nugroho
Rido Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Public Policy and ESG Enthusiast

Tulisan adalah awal dari perubahan, tulisan dapat memengaruhi pikiran, hati, dan tindakan orang banyak. Semua dimulai dari tulisan untuk merubah dunia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Inflasi Selalu Buruk bagi Perekonomian, Benarkah?

4 Desember 2022   16:47 Diperbarui: 4 Desember 2022   16:50 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inflasi adalah kenaikan harga rata-rata di masyarakat. Inflasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir berada pada kisaran 3 persen, artinya harga-harga di Indonesia lebih mahal 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kenaikan harga atau inflasi biasanya selalu dipandang negatif bagi perekonomian, sehingga masyarakat menuntut akan pemerintah mampu mengendalikan inflasi. 

Pemberitaan di tahun 2022 ini, selalu diisi dengan pemberitaan lonjakan inflasi yang menghadirkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Padahal secara prinsip dasar ekonomi, inflasi tidak selalu buruk bagi perekonomian. Jika inflasi dipandang dari sisi konsumen, tentu kita berharap agar inflasi atau harga terus stabil dan tidak mengalami peningkatan. 

Tapi bagaimana jika kita memandang inflasi dari sudut pandang produksi ? 

Pebisnis justru berharap agar barang yang dijual harganya bisa terus naik agar profit perusahaan terus meningkat setiap tahun. 

Atau pekerja di suatu perusahaan, secara naluriah menginginkan kenaikan tingkat gaji atau upah setiap tahunnya, peningkatan gaji tersebut tentunya juga dipicu oleh kenaikan harga di pasar atau inflasi. 

Negara-negara maju dengan perekonomian yang sudah mencapai titik full employment atau telah mengoptimalkan sumber daya ekonominya, memiliki inflasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah   

Hal ini terjadi karena kapasitas perekonomian negara tersebut telah mencapai titik optimalnya, sehingga sangat sulit untuk meningkatkan kapasitas perekonomian negaranya. 

Berbeda dengan negara yang ekonominya masih pada fase berkembang seperti Indonesia yang memiliki tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun