Lion Air
Sudah sering terdengar pelayanan maskapai Lion Air mengecewakan, hal tersebut bukan satu atau dua kali saja terjadi, tetapi anehnya pihak Lion Air tidak kapok, malah cenderung mengulang perbuatan yang sama. Kali ini yang jadi korban pelayanan buruk maskapai miliknya salah satu pengurus PKB, Rusdi Kirana, adalah Kontingen Jambi yang berangkat ke Surabaya, Jawa Timur, untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I Tahun 2014.
Mereka jelas kecewa karena menemukan tas koper berisi pakaian mereka rusak saat tiba di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/12/2014) menggunakan Lion Air. Koper yang rusak bukan saja milik atlet semata, tetapi pengurus KONI Provinsi Jambi, berserta awak media mengalami nasib serupa. Mereka tambah kecewa ketika pihak Lion Air tidak mau bertanggung jawab terhadap kerusakan tas para penumpangnya. Salah satu petugas Lion Air di tempat pengambilan bagasi Bandara Juanda, Dicky Kurniawan, menyatakan, maskapai tidak akan mengganti tas yang rusak. Mereka hanya akan memperbaiki bagian yang rusak. Sebuah sikap tercela dan tidak bertanggung jawab dari seorang pegawai di dunia penerbangan. Kenyamanan dan keamanan penumpang dan barang tetap harus menjadi perhatian utama pihak pegawai maskapai, bukan malah sebaliknya terkesan lepas tangan dan tidak menunjukan sikap pedulinya.
Dan memang, sungguh keterlaluan Lion Air menunjukan sikap lepas tangan. Tas yang rusak tidak segera cepat untuk terbaiki, dan isi tas yang rusak dimasukan ke dalam kantong plastik. Pihak Lion Air anggap semua barang penumpangnya tak ubahnya barang-barang sampah yang tak begitu berharga nilainya. Ketua Kontingen Jambi, Syaiful Bahri Hasibuan mengecam keras pelayanan pihak Lion Air  yang sangat tidak profesional memperlakukan barang-barang penumpang.
"Ini sudah tidak benar lagi. Masa, tas penumpang bisa rusak begini. Ini bukan baru sekali ini terjadi, tetapi sudah sangat sering," ujar Syaiful. Maskapai sebesar Lion Air acapkali berbuat kesalahan yang berujung pada kekecewaan penumpang. Bagaimana pun penumpang dan barang penumpang harus menjadi perhatian utama pihak maskapai. Kalau hanya maskapai berjasa karena sanggup mengantarkan penumpang pada tempat yang dituju bukan sesuatu yang menjadi kebanggaan, tetapi sikap pelayanan yang baik perlu dikedepankan. Sebuah pelajaran untuk Lion Air dan maskapai penerbangan yang lainnya.