Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kopi Sore: Klepon Tidak Islami, Dagelan Agama!

24 Juli 2020   15:50 Diperbarui: 24 Juli 2020   15:43 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By : Unilever Food Solutions

Setiap orang bebas membuat pernyataan apa saja, statement apa saja dan pendapat apa saja. Itu adalah hak hidup setiap individu. Semisal kamu berpendapat bahwa dirimu tampan/cantik, maka bebas saja. Itu urusanmu dengan dirimu. 

Tinggal bagaimana kamu menyikapi pernyataanmu itu, apakah tampan/cantik fisik atau tampan/cantik dalam perilaku. Pendapat orang lain hanyalah bentuk persetujuan saja.

Namun ketika pernyataan itu berhubugan dengan orang lain atau sesuatu yang lain (seperti benda), maka peryataan tersebut harus benar-benar terhubung dengan orang/sesuatu yang dimaksud. Dalam artian bahwa penyataan tersebt haruslah sesuai dengan kenyataannya. Seperti misalnya, EMBER ITU GANTENG.

Dari segi penyusunan kalimt, pernyataan di atas adalah benar. Karena terdiri dari Subjek (Ember) Kopula (Itu) dan Predikat (Ganteng). Dalam susunan kaalimat ini sesuai dengan ilmu bahsa yang diajarkn di sekolah-sekolah. Namun sesuaikah?

Jelas ini adalah pernyataan yang tidak sesuai. Sebab, Ganteng adalah predikat yang dikhususkan untuk manusia laki-laki (seperti saya, misal). Sementara ember adalah benda mati dan tidak memiliki kesesuaian dengan predikat ganteng tadi.

Contoh lain, misal. KLEPON ITU TIDAK ISLAMI.

KLEPON sebagai Subjek, ITU sebagai Kopula dan TIDAK ISLAMI sebagai Predikat. Secara susunan kalimat dalam ilmu bahasa, pernyataan di atas benar. Namun ketika coba kita pahami lebih jauh konteks Predikatnya dimana Islami berarti mengandung sifat-sifat Islam, maka tepatnya kita harus mengkaji mengenai jenis apakah KLEPON? 

Apakah KLEPON merupakan makhluk yang memiliki kehendak atau tidak dimana dia memutuskan sendiri dia hendak menjadi Islami atau tidak. Atau KLEPON ini merupakan sebuah benda mati? Dimana sifat Islami dapat ditinjau dari segi Halal dan Haramnya. 

Terlepas dari isu yang sedang dimainkan oleh segelintir orang yang sering mengkampanyekan Khilafah itu, Islami tidaknya sesuatu sejauh ini yang bisa kita tinjau adalah mengenai keutamaan sesuatu (kandungannya) dan juga mengenai bagaimana cara mendapatkannya. Inilah yang seharusnya menjadi dasar argument atau pernyataan di atas tadi. 

KLEPON pada dasarnya berbahan dasar barang-barang yang Halal, sehingga pernyataan di atas adalah kurang tepat atau keliru. Predikat Halal pada bahan dasar KLEPON justru membuatnya mendapatkan predikat Islami, karena tidak melanggar hukum dan syariat yang ada di dalam Islam itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun