Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cangkir Kopi, Dikira Orang Alim

7 Maret 2020   01:21 Diperbarui: 7 Maret 2020   01:25 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Awalnya seorang bernama Kholil asal Kebumen yang baru saja menyelesaikan Study Pertanian S1 nya di IPB. Dia sedang menuju Karawang, merantau dan bekerja di salah satu PTPN yang aktif disana. 

Perbincangan seputar kegiatan kami, apa yang saya lakukan di Malang yang dia kira habis mendaki gunung, karena kebetulan saya memakai jaket The North Face Summit Series dan tas kecil merk lokal Consina. Berlanjutlah obrolan itu mengenai hobby mendaki gunung dan beberapa kegiatan lainnya yang pernah saya alami.

Tak lama kemudian datang beberapa pemuda lainnya yang satu bernama Fikri asal Tangerang dan yang satu bernama Bagas, Mahasiswa Informatika asal Jakarta. Mereka dalam perjalanan pulang sehabis jalan-jalan gratis ke Bromo bersama Sam-Sam (bahasa gaul anak muda Malang yang berarti Mas) sebagai jamuan sehabis menonton laga pertandingan sepakbola antara Persija Jakarta melawan Arema Malang yang dimenangkan oleh Arema Malang. 

Sayangnya ada kabar sedikit yang tidak mengenakkan, bahwa beberapa hari ini, kereta lokomotif yang mengarah ke Jakarta kerap kali di serang oleh sekelompok orang yang konon merupakan Bonek Mania. 

Insiden pelemparan gerbong dengan batu, merusak kaca jendela kereta, bahkan melukai beberapa orang penumpang yang tidak bersalah. Hal ini sangat disayangkan, siapapun pelakunya harusnya tidak membahayakan seperti ini. 

Menurut kabar dari Bagas, itu sebagai bentuk pembalasan karena sebelumnya terjadi kerusuhan suporter di Jakarta antara para Pendukung Persebaya dengan pendukung Persitara yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Miris bukan...?

Kita boleh saja mengidolakan dan mengikuti sebuah kegiatan, apapun itu. Namun yang pasti adalah bahwa semua itu merupakan perjalanan pendewasaan diri, karena setiap anak muda tengah berjalan dalam perjalanan pencarian jati diri. 

Nah, mengenai jati diri dan kedewasaan, orang dewasa adalah orang yang mampu membedakan mana tindakan yang benar dan mana tindakan yang salah. 

Jika tindakan kita pada akhirnya merugikan bukan hanya untuk diri kita tapi juga kepada oranglain, apakah itu merupakan hal yang benar? Dan bisakah kita katakan bahwa itu adalah pertanda jelas bahwa kebanyakan kita telah gagal memahami arti pencarian jati diri dan mencapai kedewasaan dalam hidup?

Setiap orang memang berhak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, segala yang terjadi dalam perjalanan itupun merupakan pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya. Tidak satupun kejadian di dunia ini yang tidak terdapat pelajaran di dalamnya. 

Dan dengan pelajaran serta hikmah tersebut seharusnya kita dapat mencapai kehidupan yang lebih baik, lebih benar, lebih terarah. Hingga pada akhirnya akan menghantarkan kita untuk menemukan kesejatian diri kita, menemukan Jati Diri Manusia pada hakikatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun