Mohon tunggu...
Ridhoaldiano
Ridhoaldiano Mohon Tunggu... Wartawan -

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Aksi Lingkari Gedung KPK, Tuntut KPK Usut Tuntas Kasus Kebocoran OTT

10 April 2019   15:32 Diperbarui: 10 April 2019   16:13 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mengungkapkan kemungkinan beberapa operasi tangkap tangan bocor. Hal ini diungkap lewat petisi yang mereka sampaikan kepada pimpinan KPK pada akhir Maret lalu.Dalam petisi yang ditandatangani 114 pegawai KPK itu mereka menyebut beberapa bulan belakangan penyelidikan kerap bocor hingga berujung kegagalan pada operasi tangkap tangan.

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan pimpinan sudah menerima petisi tersebut dan sedang mempelajarinya. "Kami perlu pelajari dulu apa isinya,"ucapnya.

"Kebocoran itu berefek pada munculnya ketidakpercayaan di antara pegawai dan pimpinan serta membahayakan keselamatan personel di lapangan," ujarnya.

Lanjut saud, Salah satu operasi yang diduga bocor adalah proses pengintaian sebagai bagian dari operasi tangkap tangan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada 2 Februari malam lalu. Tim satuan tugas KPK sedang memantau informasi rencana pemberian uang dari pejabat Pemerintah Provinsi Papua kepada pejabat kementerian di Jakarta. Operasi ini gagal," ungkapnya.

Direktur Penindakan KPK Inspektur Jenderal Firli mengatakan, dikonfirmasi melalui pesan singkat dan surat belum menanggapi. Namun, juru bicara KPK, Febri Diansyah memastikan surat itu sudah sampai ke tangan Firli," katanya.

Lanjut Filri, Dua personel KPK, yakni Muhammad Gilang Wicaksono dan Indra Mantong Batti, dianiaya sejumlah orang, termasuk Sekretaris Daerah Papua Hery Dosinaen, yang oleh polisi kemudian dijadikan sebagai tersangka kasus penganiayaan.
Karena seringnya operasi bocor ini, beberapa penyidik perlu "kucing-kucingan".

"Mereka menggunakan dana pribadi untuk mengejar sasaran dan baru diklaim ke kantor setelah operasi selesai. Hal ini dilakukan sewaktu penyidik menangkap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy pada pertengahan Maret lalu," tutupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun