Mohon tunggu...
Ridho Juliano
Ridho Juliano Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan

Seorang manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Konflik Amad Diallo: Ketika Harga Diri Ibu Diinjak, Jari Tengah Bicara!

1 Juni 2025   22:56 Diperbarui: 1 Juni 2025   22:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amad Diallo (instagram.com/amaddiallo19)

Ada sebuah naluri primal dalam diri manusia untuk melindungi orang yang dicintai, terutama ibu. Ketika batasan itu dilanggar, ketika rasa hormat terhadap keluarga diinjak-injak, reaksi spontan yang melampaui logika profesionalisme mungkin saja terjadi.

Kontroversi ini juga membuka mata kita tentang sisi gelap interaksi penggemar-pemain di era modern. Media sosial, di satu sisi, mendekatkan penggemar dengan idola mereka. 

Namun, di sisi lain, ia juga menjadi wadah bagi anonimitas dan komentar-komentar yang tidak bertanggung jawab. Mudah sekali bagi seseorang untuk bersembunyi di balik layar dan melontarkan kalimat-kalimat menyakitkan tanpa perlu menghadapi konsekuensi langsung. 

Dalam kasus Diallo, tampaknya ia telah mencapai titik didih. Manajer dan klub mungkin akan mengambil tindakan disipliner. Itu wajar. Namun, di luar itu, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik. Baik penggemar maupun pemain perlu merefleksikan ulang bagaimana cara kita berinteraksi. 

Apakah kita benar-benar memahami dampak dari kata-kata kita, terutama ketika diucapkan di ruang publik atau media sosial? Apakah rasa cinta dan dukungan terhadap klub harus dibayar dengan ujaran kebencian terhadap individu?

Pada akhirnya, Amad Diallo kembali menegaskan, "Sekali lagi, niat saya bukan untuk menyakiti orang lain, saya hanya menanggapi orang yang tidak sehat. Saya minta maaf kepada mereka yang merasa khawatir. 

Malaysia adalah perjalanan yang luar biasa bagi kami." Meski insiden ini menghebohkan, tur Asia Manchester United berakhir manis dengan kemenangan 3-1 atas Hong Kong. 

Namun, jejak jari tengah Diallo akan tetap menjadi pengingat penting tentang garis tipis antara gairah penggemar dan agresi verbal, serta harga yang harus dibayar oleh seorang pemain muda untuk melindungi kehormatan keluarganya. 

Ini adalah kisah tentang seorang anak muda yang, di tengah sorotan global, memilih untuk membela ibunya, bahkan jika itu berarti mengacungkan jari tengah ke arah dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun