Pernyataan sportif juga datang dari gelandang Inter, Nicolo Barella. "Selamat untuk PSG, mereka lebih baik di segala aspek. Kekalahan adalah bagian dari sepak bola. Saya bangga dengan tim ini," ujarnya.Â
Meskipun kalah telak, semangat Nerazzurri tidak pudar. Mereka tetap menghargai perjuangan tim sepanjang musim, meskipun harus mengakui keperkasaan PSG di malam final yang tak terlupakan ini.
Mimpi PSG akhirnya terwujud. Trofi Liga Champions kini resmi menghiasi museum klub yang sudah bertahun-tahun melakukan investasi besar-besaran.Â
Mereka membuktikan bahwa PSG bukan sekadar tim kaya, melainkan tim yang memiliki mental pemenang. Perjalanan menuju gelar ini penuh dengan liku-liku: ada momen kritis, tekanan media yang luar biasa, dan keraguan yang terus menghantui.Â
Namun, PSG menjawab semua itu dengan performa gemilang di laga puncak.
Malam di Munich akan selalu dikenang sebagai titik balik sejarah PSG. Paris, kota yang selama ini dikenal sebagai 'kota cahaya', kini juga menjelma menjadi pusat kejayaan sepak bola Eropa.Â
Luis Enrique dan seluruh punggawa PSG telah menuliskan sebuah cerita baru yang tak terlupakan, sebuah epik tentang bagaimana sebuah ambisi besar, diiringi kerja keras dan strategi matang, pada akhirnya berbuah manis.Â
Ini bukan akhir, melainkan awal dari era baru dominasi PSG. Apakah ini akan menjadi awal dari koleksi trofi Liga Champions mereka? Waktu yang akan menjawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI