Rumor tentang berakhirnya kisah cinta antara Luka Modric dan Real Madrid di penghujung musim 2024-2025 kini semakin kencang. Kabar yang dilansir oleh jurnalis Spanyol, Miguel Angel Diaz, menyebutkan bahwa kontrak sang maestro lini tengah ini tidak akan diperpanjang. Jika benar, maka laga pamungkas Liga Spanyol melawan Real Sociedad di Santiago Bernabeu akhir pekan ini akan menjadi panggung terakhir bagi seorang legenda yang telah mengabdikan 13 tahun hidupnya untuk seragam putih kebanggaan.
Sebuah Akhir yang Mungkin Pahit, atau Awal dari Babak Baru?
Keputusan ini, yang disebut-sebut murni dari manajemen tanpa intervensi calon pelatih baru, Xabi Alonso, tentu mengejutkan sekaligus mengharukan bagi para penggemar setia Real Madrid. Modric, yang kini berusia 39 tahun, mungkin memang tak lagi seproduktif di masa jayanya, namun kontribusinya musim ini tetap tak bisa dipandang sebelah mata. Ia tercatat tampil 56 kali di berbagai kompetisi, menyumbangkan 4 gol dan 9 assist. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Modric masih mampu menjadi pembeda, bahkan di usia senja karier profesionalnya.
Bagi banyak penggemar, perpisahan ini mungkin terasa terlalu cepat, mengingat betapa vitalnya peran Modric dalam setiap kesuksesan Real Madrid selama lebih dari satu dekade terakhir. Namun, Real Madrid dikenal sebagai klub yang selalu menatap ke depan, tak peduli seberapa besar seorang pemain telah berjasa. Ini adalah bagian dari filosofi mereka untuk terus berada di puncak, bahkan jika itu berarti harus melepas ikon tim. Pertanyaannya, apakah keputusan ini adalah langkah yang tepat? Hanya waktu yang akan menjawab, seiring dengan bagaimana tim ini akan bertransformasi tanpa kehadiran sosok Luka Modric di lini tengah.
Perjalanan Legendaris dari Tottenham ke Puncak Dunia
Mengingat kembali perjalanan Modric, keputusannya meninggalkan Tottenham Hotspur pada musim panas 2012 dengan biaya sekitar 30 juta poundsterling terbukti menjadi salah satu transfer paling jitu dalam sejarah Real Madrid. Di Santiago Bernabeu, Modric tidak hanya menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia, tetapi juga seorang pemimpin, seorang pengatur ritme, dan seorang seniman lapangan hijau. Postur tubuhnya yang 172 cm tak pernah menjadi penghalang baginya untuk mendominasi lini tengah, bahkan di hadapan gelandang-gelandang bertubuh lebih besar.
Bersama Real Madrid, lemari trofi Modric penuh sesak. Total 27 gelar mayor telah ia raih, termasuk lima gelar Liga Champions yang menjadi ciri khas dominasi Los Blancos di kancah Eropa. Setiap trofi tersebut adalah bukti nyata dari dedikasi, kerja keras, dan bakat luar biasa yang ia miliki. Ia adalah bagian integral dari era emas Real Madrid, dan namanya akan selalu dikenang sebagai salah satu pahlawan tak terhingga yang telah menuliskan sejarah gemilang.
Warisan Abadi Sang Seniman Lapangan Hijau
Jika ini memang akhir dari petualangan Modric di Real Madrid, maka para penggemar harus bersiap mengucapkan selamat tinggal kepada seorang maestro. Perpisahan ini bukan hanya tentang seorang pemain yang pensiun atau pindah klub, melainkan tentang berakhirnya sebuah era. Modric bukan hanya seorang pesepak bola; ia adalah simbol keanggunan, ketekunan, dan kecerdasan dalam permainan. Ia adalah inspirasi bagi jutaan pemain muda di seluruh dunia, membuktikan bahwa usia hanyalah angka dan bahwa bakat sejati akan selalu bersinar.
Meski demikian, warisan Modric di Real Madrid akan abadi. Sepanjang 13 tahun, ia telah meninggalkan jejak tak terhapuskan dalam hati para penggemar dan buku-buku sejarah klub. Pertandingan terakhirnya, jika memang demikian, akan menjadi momen yang penuh emosi, perpaduan antara kesedihan perpisahan dan kebanggaan atas segala pencapaiannya. Kita bisa saja beropini bahwa Real Madrid mungkin akan kesulitan menemukan pengganti yang sepadan dalam waktu dekat, karena tipe pemain seperti Modric, yang mampu mengatur tempo, memberikan umpan-umpan ajaib, dan juga bertarung di lini tengah, sangatlah langka. Masa depan memang milik generasi berikutnya, namun ingatan akan sentuhan magis sang maestro akan tetap hidup di Santiago Bernabeu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI