Pertandingan yang berlangsung di Signal Iduna Park ini awalnya tampak akan menjadi kemenangan mudah bagi Jerman. Babak pertama didominasi oleh Die Mannschaft, dengan gol-gol dari Joshua Kimmich (penalti), Jamal Musiala, dan Tim Kleindienst. Kimmich, dengan visi bermainnya yang brilian, menjadi motor serangan Jerman, memberikan umpan-umpan akurat dan mengeksekusi penalti dengan tenang. Musiala, pemain muda berbakat, menunjukkan ketenangannya di depan gawang, sementara Kleindienst membuktikan dirinya sebagai ancaman udara yang mematikan.
Namun, Italia menunjukkan karakter pantang menyerah mereka di babak kedua. Moise Kean, yang masuk sebagai pemain pengganti, menjadi bintang dengan dua golnya. Gol pertamanya menunjukkan ketajamannya dalam memanfaatkan kesalahan lawan, sementara gol keduanya adalah hasil dari pergerakan individu yang luar biasa. Giacomo Raspadori kemudian mencetak gol penyeimbang lewat penalti di masa injury time, membuat jantung para pendukung Jerman berdebar kencang.
Kebangkitan Italia ini menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang tidak boleh diremehkan. Semangat juang dan kemampuan mereka untuk bangkit dari ketertinggalan adalah bukti kualitas mereka. Namun, di sisi lain, Jerman harus belajar dari pertandingan ini. Mereka tidak boleh lengah dan harus mampu mempertahankan keunggulan mereka.
Lolosnya Jerman ke semifinal menjadi bukti bahwa mereka adalah salah satu tim terbaik di Eropa saat ini. Dengan skuad yang bertabur bintang dan pelatih yang berpengalaman, mereka memiliki semua yang dibutuhkan untuk meraih gelar juara. Pertandingan semifinal melawan Portugal diprediksi akan menjadi laga yang sangat sengit, mengingat kedua tim memiliki gaya bermain menyerang dan pemain-pemain berkualitas.
Pertandingan ini juga menjadi sorotan bagi beberapa pemain kunci dari kedua tim. Joshua Kimmich, dengan kontribusinya dalam menciptakan peluang dan mengeksekusi penalti, menunjukkan betapa pentingnya dia bagi Jerman. Moise Kean, dengan dua golnya, membuktikan bahwa dia adalah ancaman serius bagi pertahanan lawan. Dan Giacomo Raspadori, dengan ketenangannya dalam mengeksekusi penalti, menunjukkan mentalitas baja yang dimilikinya.
Secara keseluruhan, pertandingan ini adalah tontonan yang menghibur dan penuh drama. Ini adalah pertandingan yang akan dikenang oleh para penggemar sepak bola untuk waktu yang lama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI