Industri kerajinan kayu di Bojonegoro memiliki potensi besar, khususnya dalam pemanfaatan limbah kayu jati. Namun, tantangan era digital menuntut pengrajin untuk lebih adaptif dalam pemasaran, pengelolaan usaha, hingga inovasi produk.
Menjawab tantangan tersebut, Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) melalui Tim Hibah Pengabdian kepada Masyarakat DPPM Diktisaintek Tahun 2025 menyelenggarakan program “Personal Branding dan Digital Marketing Guna Meningkatkan Penjualan Kerajinan Bubut dari Limbah Kayu Jati”. Program ini berlangsung mulai Juli hingga September 2025 dengan tiga pelatihan utama:
-
Personal Branding & Penguatan Motivasi SDM
Digital Marketing, Pengelolaan Keuangan, & Struktur Organisasi
Inovasi Produk dari Limbah Kayu Jati
Lebih dari 35 perajin kayu Bojonegoro terlibat aktif dengan dukungan dari Bapak H. Suntoko sebagai Kepala Desa Batokan bersama mitra utama yakni UD NUKIDA JATI.
Ketua Tim, Dr. Ratih Christiana, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini menekankan praktik nyata. “Kami ingin para perajin tidak hanya mendengar materi, tetapi langsung mempraktikkannya agar bisa diterapkan dalam usaha sehari-hari,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan oleh Dr. Heny Sidanti, S.E., M.M.: “UMKM butuh pengelolaan usaha yang sehat. Dengan manajemen keuangan yang tertata dan pemanfaatan digital marketing, perajin bisa memperluas pasar lebih jauh.”
Para peserta pun merasakan manfaatnya. Seorang perajin, Bapak Mada, mengatakan: “Dulu saya hanya mengandalkan mulut ke mulut. Sekarang saya tahu cara pakai media sosial dan itu sangat membantu.”