Hari Kebangkitan Nasional dirayakan setiap 20 Mei sejak 1959 untuk memperingati masa bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Saat ini negara kita, Indonesia, dan seluruh warga dunia sedang mengalami kesulitan.Â
Suatu wabah yang hanya dapat diselesaikan jika semua bekerjasama untuk menekan kenaikan angka pasien yang terjangkit virus COVID-19. Disaat seperti ini memang resah dan gelisah, pemerintah tentunya berusaha dengan berbagai macam peraturan dan dana yang sudah dikeluarkan untuk dapat menyelesaikan masalah pandemi.Â
Negara kita memang demokratis, tapi ingat jangan apatis. Indonesia itu besar, terdiri dari banyak pulau dan beragam suku yang hidup di bawah bendera Merah Putih. Mengkritisi itu perlu, tapi jangan hanya modal suara, lakukanlah aksi dimulai dari diri sendiri agar suara yang dikeluarkan tidak sia-sia.
Saya selalu berusaha untuk tidak kehilangan harapan terhadap Indonesia, dengan banyaknya jumlah penduduk, tentunya banyak tenaga dan pikiran yang dapat disatukan untuk keselamatan bersama.Â
Hampir setiap orang melewati fase terendahnya dalam penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menahan diri untuk melakukan aktivitas yang rutin dilakukan di luar rumah seperti bekerja hingga bertemu dengan sanak saudara.Â
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, mari bersama kita bangkit dari keterpurukan dan mengobarkan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme untuk dapat bersama melalui masa sulit ini.
Janganlah menjadi beban bagi orang sekitar, apalagi menjadi bom waktu untuk dunia dengan segala kelonggaran dan celah yang dapat dilakukan ditengah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Mari berlomba dalam berbuat kebaikan dan membantu sesama mengingat sekarang merupakan bulan Ramadan, bulan yang baik.Â
Kobarkan juga semangan untuk berbuat kebaikan! Maksimalkan segala perbuatan yang baik untuk Indonesia dan pribadi yang lebih baik untuk menyambut lebaran sebentar lagi...