Informasi beasiswa itu sangat beragam. Beda intitusi, beda syaratnya. Walaupun secara umum sama, misalnya ijazah, nilai raport, transkrip, KTP, surat keterangan sehat, bebas narkoba, SKCK, pernah menjuarai (1, 2 atau 3) sebuah lomba program tertentu, menyerahkan Letter of Acceptance (LOA) dari perguruan tinggi di mana kita akan belajar, Â membuat artikel tentang tujuan perolehan beasiswa, serta mengisi formulir pendaftaran.
Jika berminat kuliah di luar negeri, pastikan jauh hari sebelum mendaftar beasiswa ini harus belajar bahasa asing dengan baik, tergantung negara yang dituju.Â
Pengalaman saya menunjukkan kekurangan terbesar yang tidak dimiliki oleh teman-teman adalah soal kesiapan bahasa.Â
Belajar bahasa asing itu butuh proses panjang. Perencanaan harus jauh-jauh hari sebelumnya.
*****
Yang ketiga, pilih jurusan sesuai passion, manfaat serta peluang kerja di masa mendatang. Katakanlah sepuluh tahun mendatang. Passion itu persoalan minat.Â
Orang yang studi sesuai passion beda hasilnya dengan yang dipaksakan. Belajar sesuai passion akan berpengaruh terhadap kualitas hasil belajarnya.
Manfaat hasil studi juga harus dijadikan bahan pertimbangan. Jangan sampai kita belajar keras tetapi tidak dibutuhkan hasilnya di tengah masyarakat.
Kita ini bukan orang Jerman, Jepang atau Amerika yang beda latarbelakang adat dan budayanya. Ke depan, kebutuhan negeri ini beda dengan mereka.
Pengelolaan lahan, air laut, hutan, industri elektronik, kesehatan, pakan ternak misalnya beberapa contoh yang bisa kita ambil untuk dijadikan bahan petimbangan dalam memilih jurusan yang menjanjikan masa depan. Bahwa memastikan hasil belajar sesuai kebutuhan di masyarakat perlu dijadikan bahan pertimbangan utama. Namun juga diingat, jurusan-jurusan yang saya sebut itu sengit persaingannya.
*****