Teman-teman yang berada di Aceh, yang merupakan Otonomi Khusus (Otsus), Papua, atau Indonesia Timur, beda dengan peluang yang didapatkan oleh teman-teman di Jawa.
Jurusan kuliah juga tidak kalah pentingya. Tidak semua jenis peminatan tersedia dalam beasiswa.Â
Di jurusan kesehatan misalnya, untuk memperoleh beasiswa jurusan Kedokteran itu tidak mudah. Jurusan keperawatan pascasarjana juga jarang ada. Â
Untuk beasiswa luar negeri, yang banyak ditawarkan itu biasanya di jurusan kesehatan masyarakat, untuk program pascasarjana. Atau bidang administrasi kesehatan. Informasi seperti ini luas tersedia dan gampang diakses lewat internet. Â
*****
Akan halnya nilai manfaat, kalau asal ambil beasiswa, dikuatirkan prospeknya kurang bagus. Jangan sampai teman-teman sudah terlanjur mendapatkan beasiswa, susah payah belajar di luar negeri misalnya, ternyata manfaatnya tidak banyak ketika sudah balik ke Tanah Air. Selain itu, bisa saja sulit mencari kerja. Atau saingannya terlalu banyak.
Inilah kesulitan atau risiko yang dihadapi apabila salah jurusan dalam memilih beasiswa.
Saya dulu mendapatkan beasiswa sewaktu kuliah S1 Keperawatan. Ada beberapa teman yang memperoleh bantuan yang sama. Guna mendapatkannya tidak sulit. Untuk memperoleh beasiswa tidak harus pintar-pintar banget. Asal kita rajin saja, nilai baik itu umumnya akan datang dengan sendirinya.
*****
Yang kedua, rajin-rajin mencari informasi. Ada kalanya informasi adanya beasiswa tidak di-blowup. Sehingga hanya sedikit yang tahu.Â
Saya mengerti akan hal ini karena pernah terjadi, yang mana informasi beasiswa hanya 'digenggam' oleh orang-orang tertentu. Hanya lingkungan dan keluarga mereka yang mengetahuinya. Maka dari itu, sangat penting rajin mencari info tentang beasiswa.