Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obat dan Vaksin Covid-19: DPR Bingung, Menkes Diam, dan Rakyat Cemas

21 Agustus 2020   07:12 Diperbarui: 21 Agustus 2020   07:13 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Repelita.com 

Hasil inspeksi Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) menemukan bahwa proses uji klinis obat Covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga bersama TNI AD dan Badan Intelijen Negara (BIN) belum valid. 

Ada banyak hal yang masih harus diperbaiki agar obat tersebut dinyatakan valid dan mendapat izin edar BPOM. "Dalam status yang kami nilai adalah masih belum valid dikaitkan dengan hasil inspeksi kami," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers virtual yang digelar Rabu (18/8/2020).

Penny mengatakan, BPOM telah menyampaikan temuan inspeksi ini ke pihak Unair, TNI AD, dan BIN. BPOM pun meminta tim pengembang untuk memperbaiki proses penelitian mereka. 

Namun demikian, hingga saat ini temuan inspeksi itu belum mendapat respons sehingga BPOM belum dapat menindaklanjuti kembali. "Belum ada respons perbaikan dari tim peneliti. Dengan adanya tadi apa yang diserahkan ke kami, nanti akan dilihat lagi bersama dengan tim komisi peniliaian obat tentunya nanti kita lihat dari sana," ucap Penny sebagaimana dilansir oleh Antara (15/8/2020). .

Sementara tentang vaksin, menurut Penanganan COVID-19, saat ini sudah ada beberapa calon vaksin Corona yang sedang dikembangkan di Indonesia. Salah satunya adalah vaksin merah putih. 

"Kami perlu sampaikan bahwa secara nasional ada beberapa inisiatif yang dikembangkan, yaitu yang pertama adalah konsorsium oleh lembaga Eijkman yang disebut dengan vaksin Merah Putih ini kerjasama dengan Eijkman dan Biofarma dan berharap dengan pengembangan ini, maka Indonesia akan mempunyai vaksin sendiri," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran pers YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (Detik Health, 18/8/2020).

DPR Bingung, Menkes Diam, Rakyat Cemas

Terkait adanya klaim bahwa obat yang ditemukan oleh tim UNAIR, TNI AD dan BIN ini tengah menunggu izin edar. Komisi IX DPR mengatakan jika prosesnya sudah sejauh itu, seharusnya Kemenkes sebagai pemegang otoritas  kesehatan mengumumkan  dan mempublikasikan temuan ini.

"Jangan diam saja. Ini kan menyangkut keamanan dan keselamatan masyarakat. Bukankah ditemukannya obat Covid-19 adalah hal yang ditunggu masyarakat," ungkap Netty dari Komisi IX DPR, sebagaimana yang dilaporkan Repelita.com (19/8/2020).

Namun demikian, Netty mengapresiasi lembaga akademis dan instansi  lainnya yang telah berperanserta dalam proses menemukan obat dan vaksin Covid-19.

"Silakan lakukan riset dengan prosedur standar, bersungguh-sungguh, dan penuh kehati-hatian dalam memutuskan kesimpulannya agar tidak menjadi polemik di masyarakat. Selain itu, ini adalah pekerjaan besar yang menyangkut hajat hidup masyarakat luas," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun