Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Siraman Rohani "Kocak"

17 Mei 2020   00:15 Diperbarui: 17 Mei 2020   00:40 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua tiga bulan terakhir ini, di mana-mana nyaris sepi siraman rohani dalam artian fisik. Tidak lagi ramai majelis-majelis Taklim. Ibu-ibu kelompok pengajian juga sepi. Di perkampungan kami biasanya sekali dalam sepekan setidaknya ada Pengajian rutin, dari rumah ke rumah, kini tidak terdengar lagi. Saya jadi rindu dengan 'kesibukan' orang-orang sekitar kami yang menghidupkan syi'ar agama melalui cara-cara tradisional ini.

Sayangnya jaringan televisi di rumah juga tidak maksimal, karena gangguan jaringan. Kata teknisi, petugas yang ngurusin layanan publik terkait TV ini, lantaran posisi rumah kami tertutup oleh gedung. Sehingga antenanya terhalang. Akibatnya jaringan terganggu. Gambar yang muncul di layar kerapkali tidak bagus. TV kami jarang sekali on. Sebagai gantinya, saya gunakan HP yang bisa merangkap berbagai fungsi. Selama Ramadan biasanya hampir semua channel menawarkan berbagai paket Ramadan yang menarik, dari hiburan hingga siraman rohaninya. Ramadan memang selalu special, termasuk dalam hal siraman rohani. Kali ini beda. Kayaknya saya harus puas dengan tayangan di layar mini HP.

Terkait siraman rohani, setiap orang biasanya memiliki selera siraman rohani yang berbeda dari satu orang ke lainnya. Saya tahu ada yang menyukai artis. Ada yang suka humor. Ada yang menyukai ustadz kondang. Ada pula yang menikmati 'aliran' tertentu misalnya Sufi dan lain-lain. Saya pribadi tidak terlalu menyoal tentang model-model siraman rohani ini.

Siraman rohani ala saya, sepertinya agak unik. Saya suka yang KOCAK (Kekinian, Orisinal, Cerdas, Aktual dan  Keren). Dalam arti demikian:  

Yang pertama 'K': Kekinian. Siraman rohani yang up to date banyak dinanti dan diminati, terutama oleh generasi muda yang haus akan ilmu-ilmu baru. Artinya, diberikan dengan metode atau pendekatan baru. Saat saya Salat di sebuah masjid di dekat Kampus Universitas Brawijaya Malang beberapa waktu lalu sebelum Corona, saya melihat di billboard masjid dalam layar televisi lebar, tertera beberapa kalimat motivasi yang diambil dari aya-ayat suci Al Quran dan atau Sunnah Nabi SAW. Ini salah satu contoh siraman rohani kekinian. Materi yang up to date pasti laris. Khususnya di Youtube di era Covid-19 ini.  

Kedua 'O': Orisinal. Ustadz Zainudin MZ, Ustadz  Abdul Samad, AA Gym, mereka masing-masing memiliki rasa orisinal. Unik. Walaupun pada intinya semua siraman rohani itu baik, namun selera manusia pasti beragam. Saya suka tausiyah model begini yang orisinal. Tidak asal jiplak. Mereka membawakan materi dengan ciri khasnya tersendiri. Meski hanya suara yang terdengar, kami fans nya, tahu. Bagi kami gaya dalam membawakan siraman rohani sangat penting demi menarik minat belajar jamaah.

Yang ketiga 'C':  Cerdas. Saya demen banget dengan cara Ustadz Adi Hidayat membawakan siraman rohaninya. Beliau cerdas. Menguasai materi. Detail. Dalam ilmu pengetahuan umum, beliau pantas disebut sebagai seorang ilmuwan. Bila menjelaskan sangat rinci sampai yang kecil-kecil, sehingga tidak ada ruang yang perlu dipertanyakan. Begitulah ibaratnya. Nampak banget kalau beliau begitu cerdas pembawaanya dalam setiap materi yang disampaikan. Dijamin, tidak ngantuk.

Yang keempat 'A': Aktual. Untuk yang satu ini, Ustadz AA Gym orangnya. Beliau suka mengangkat isu-isu actual dalam siraman rohani yang dibawakan. Artinya, materi yang dibawakan diangkat dari kejadian yang sesungguhnya. Dengan bahasa dan logat Sunda yang kocak, sangat menyegarkan. Meski demikian, beliau begitu santun. Ibaratnya, kalau ada lawan, tidak tersakiti olehnya. AA Gym luar biasa peminatnya.  

Yang kelima 'K': Keren. Artinya, materi yang dibawakan sebagai bahan siraman rohaninya kalau itu sosok tubuh, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: gagah, tangkas, galak, garang. Dalam bahasa keartisan materi siraman rohani ini layak dipromosikan. Ustadz sejuta umat, Zainudin MZ (Almarhum) saya suka, beliau keren. Tentu saja Ustadz Abdul Samad, Adi Hidayat dan AA Gym juga tidak ketinggalan. Semua kondang, semua keren habis. Saya sangat menikmati tampilan kyai-kyai kondang ini. Sambil mendapat tausiyah, bisa jadi hiburan religi.

Dai-dai besar di atas adalah idola saya. Secara fisik saya tidak pernah mengikuti ceramah mereka langsung, dalam artian kopi darat. Namun lewat dunia maya pun tidak mengurangi makna. Terlebih dalam suasana seperti ini, di mana kita dihimbau tidak ke luar rumah. Yang penting pulsa cukup, ada jaringan cukup kuat, video mereka bisa saya tonton sambil nunggu Adzan Maghrib, sesudah Tarawih di rumah, atau pagi hari sesudah Makan Sahur, anywhere at anytime. Materi Tausiyahnya tidak ada yang membosankan. Saya tidak pernah jenuh walaupun sudah lihat videonya, kadang saya tonton berulang-ulang.

Ada satu hal lagi yang belum saya sebutkan. Saya suka lihat video kisah kebesaran Sultan Abdul Hamid II dari Turki. Lengkap banget dan penuh inspirasi. Kisah kebesaran seorang kepala negara yang tiada bandingnya sesudah keruntuhannya. Selain sebagai bahan inspirasi, perjalan hidup beliau sebagai orang 'besar' patut ditiru. Siraman rohani yang beliau sampaikan bukan dalam bentuk kata-kata, namun tigkah laku dan sikap. Sungguh luar biasa. I love it!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun