Mohon tunggu...
Ridha Elfitra Hibaturrahma
Ridha Elfitra Hibaturrahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Sangat menyukai dan tertarik untuk berkecimpung di dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sudah Saatnya Anak Muda Berpartisipasi dalam Diplomacy Indonesia

7 Oktober 2022   19:58 Diperbarui: 7 Oktober 2022   20:06 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi muda saat ini merupakan aset kunci dalam kemampuan suatu bangsa untuk melanjutkan diplomasi digitalnya karena hal tersebut. Dalam pidato peringatan hari sumpah pemuda tahun 2021 tahun lalu, telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bahwa bagi para pemuda agar menjadi pemimpin di era digital.

Para pemuda juga diminta untuk saling bantu satu sama lain untuk mewujudkan kemajuan bagi Indonesia. Diera digital Pemuda mempunyai peran sentral dan menjadi kekuatan terbesar bonus demografi bagi bangsa Indonesia, tumbuhnya startup yang sukses dan menjadi pemain dalam dunia global.

Sumber: Elysabeth Chrisye/d'Traveler
Sumber: Elysabeth Chrisye/d'Traveler

Selain itu, dengan banyaknya pulau di Indonesia, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan merupakan rumah bagi berbagai suku, serta warisan budaya yang kaya dan keindahan pemandangan yang melimpah, merupakan faktor kunci dalam meningkatkan reputasi negara di luar negeri. 

Tentu saja, sebagai orang Indonesia, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang luar biasa ini. Kemudian, untuk memahami peran generasi milenial dalam diplomasi digital, kita sebagai anak muda, yang sering disamakan dengan agen perubahan atau agent of change dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. 

Secara tidak langsung dapat meningkatkan citra Indonesia melalui penciptaan konten kreatif yang menonjolkan keragaman budaya dan keindahan alam negara, yang disebut sebagai diplomasi digital. 

Kita juga bisa menggambarkan tanggung jawab seorang diplomat sebagai aktor diplomasi digital. Dengan aktif mempromosikan keberadaan Indonesia, baik dari sisi budaya maupun pariwisata, meninggalkan kesan positif dan meningkatkan martabat negara, seluruh masyarakat dapat terlibat dalam diplomasi digital. 

Digitalisasi ini mencerminkan masyarakat tanpa batas di mana setiap orang memiliki akses dan dapat berbagi berbagai pengetahuan untuk kebaikan orang-orang di sekitar mereka.

Fantastic Indonesia Kompleks di Muscat, Oman, telah secara efektif terpesona oleh branding global Kementerian Pariwisata.

Salah satu contoh diplomasi digital di Indonesia dapat kita amati melalui kampanye media sosial "Wonderful Indonesia" untuk memasarkan potensi pariwisata Indonesia ke luar negeri dan mendongkrak perekonomian negara. 

Pasalnya, salah satu tujuan utama Indonesia adalah meningkatkan perekonomiannya. Pesona keindahan alam dan keragaman budaya Indonesia dapat dibagikan melalui berbagai platform media sosial, antara lain Instagram, You Tube, Tik Tok, Twitter, dan sebagainya, sebagai salah satu cara untuk mempromosikan kampanye "Wonderful Indonesia". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun