Mohon tunggu...
Rico Ricardo Lumban Gaol
Rico Ricardo Lumban Gaol Mohon Tunggu... Penulis - Energi terbarukan bukanlah energi alternatif, melainkan jawaban dari kerisauan kedepannya

SEO Expert bidang Energi Terbarukan 2022 Kegiatan sehari-hariku masuk keluar wilayah 3T mendampingi wilayah-wilayah yang belum tersentuh listrik PLN samasekali. Salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Baswedan Hanya Mengulang Kisah Prabowo

13 Oktober 2022   11:04 Diperbarui: 13 Oktober 2022   11:08 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan Capres Nasdem (foto: detik.com dan aa.com)

Jikalau saja Anies Baswedan mampu menunda aksi 212 pada 2016 silam mungkin akan beda cerita. Sayangnya Anies malah senyum sumringah meraup keuntungan dari tragedi itu. Seorang patriot berjiwa nasionalisme tentu harusnya merekomendasikan penundaan demo mengatasnamakan bela agama tersebut sampai kontestasi politik berakhir, pada saat itu.

Iya, pandangan pribadi saya mengatakan Anies Baswedan tidak akan pernah jadi pemenang di hati Seluruh rakyat Indonesia. Beliau boleh beruntung di Jakarta, tapi perlu disadari Indonesia bukan hanya Jakarta saja.

Mengulang kisah Prabowo

Di dalam nama Prabowo sudah termaktub tragedi 98. Sekalipun belum atau bahkan tidak terbukti, tetap saja rakyat Indonesia akan mengingat Prabowo yang identik dengan tragedi itu. Terbukti dalam setiap sepak terjangnya mengikuti pesta demokrasi memperebutkan kursi nomor satu di negeri ini, Ia tetap kalah. Bukan sekali, dua kali, bahkan yang ketiga kalinya pun Prabowo tetap kalah.

Begitu juga dengan Anies, saya melihat tragedi 212 sudah cukup melekat pada Anies karena dampak tragedi itu Anies menang dalam Pilkada DKI, Anies diuntungkan dalam hal itu. Parahnya lagi Anies bahkan tidak menghentikan atau sekedar menunda tragedi itu hingga pesta demokrasi berakhir atau setidaknya hingga proses hukum mendapatkan hasil.

Oleh karena itu, tidak salah, boleh kita buktikan bersama nanti bahwa Anies akan mengulang kisah yang sama oleh Prabowo, yakni sebatas menjadi capres tidak lebih dan tidak akan pernah menjadi orang nomor satu di negeri ini.

Lantas apa yang harus dilakukan Anies Baswedan untuk memperbaiki citranya?

Bukan nasehat usang walau sudah lama kita ketahui bahwa ada 3 kata ajaib yang harus ada dalam hidup kita, dalam setiap tindak perilaku kita. Ketiga kata itu adalah terima kasih, tolong, dan maaf.

Berikut 3 hal yang harus dilakukan Anies jika ingin merebut hati rakyat.

  • Anies Baswedan harus berani mengakui kesalahannya karena tidak bertindak seperti apa yang tertulis di atas. Tidak menghentikan atau menunda aksi 212.
  • Anies harus mengakui kemenangannya pada kontestasi politik 2016 adalah karena tragedi 212. Anies kejipratan duren jatuh.
  • Anies harus meminta maaf atas semua kejadian itu kepada seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya kepada pemilih rakyat Jakarta. Dan akan menjadi orang terdepan untuk menghentikan aksi yang serupa jika akan terjadi kembali.

Demikianlah setidaknya langkah awal yang perlu dipertimbangkan Anies jika beliau ingin maju di Pilpres 2024 nanti. Selebihnya terkait menang dan kalah itu kembali lagi tergantung hati dari seluruh rakyat Indonesia. Jika hatimu tulus melakukan ketiga hal itu, tidak ada ruginya rakyat memilihmu. Tapi jika tidak, tak salah Anies akan hanya sebatas capres.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun