Mohon tunggu...
Ricko Paleva
Ricko Paleva Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Teknik Informatika

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember Bersama Warga Membuat Pupuk Kompos

21 Maret 2021   19:23 Diperbarui: 21 Maret 2021   19:30 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pupuk organik dapat berasal dari bahan hewan dan bahan nabati. Pupuk kompos salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan. Pupuk kompos memiliki banyak manfaat dari segi kesuburan tanah dan dapat memperbaiki sifat tanah sehingga ramah lingkungan. 

Pupuk kompos menjadi salah satu alternatif terbatasnya distribusi pupuk kimia bagi para petani. Pupuk kompos yang dibuat, sebagian besar berbahan dasar kotoran sapi setengah kering, jerami, seresah kayu dan abu sekam. Lokasi pembuatan pupuk kompos ini bertempat di posko KKN 025. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2021.

"Desa Kalisat khususnya Dusun Utara 1, sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk mengolah bahan seperti kotoran sapi, jerami, abu sekam dan seresah kayu untuk dijadikan pupuk kompos dengan harapan bisa membantu masyarakat petani yang saat ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan subsidi pupuk kimia" ujar Amien Rais, Ketua KKN Kelompok 025 Desa Kalisat pada Jumat, 19 Maret 2021

Amien menambahkan, pembuatan pupuk kompos yang dilakukan hanya menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Materi dan tata cara pembuatan pupuk kompos pun didapatkan bersumber dari buku, berdiskusi dengan warga setempat yang memiliki pengalaman membuat pupuk kompos dan berdiskusi dengan teman yang ahli di bidang pertanahan. Selama kegiatan berlangsung, masyarakat sangat antusias terhadap program yang kami lakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Kami bersama warga akan mempelajari dengan sebaik mungkin mengenai pembuatan pupuk kompos ini, agar kelak ketika teman - teman KKN sudah selesai tugasnya, warga bisa meneruskan program ini. Kami juga akan mengemas dengan kemasan yang menarik agar mempunyai daya tawar di pasaran, meskipun semacam industri rumahan" ujar Rico, salah satu anggota KKN Kelompok 025 Desa Kalisat, Jumat 19 Maret 2021.

Sementara menurut Pak No, warga setempat  "Awalnya saya merasa kurang nyaman bekerja dengan protokol kesehatan tapi ternyata hal ini tidak mengganggu kegiatan yang saya lakukan. Saya sangat senang dengan diadakannya kegiatan belajar membuat pupuk kompos oleh adik - adik KKN ini, saya dan beberapa warga lainnya sangat antusias. Semoga hasil dari belajar ini dapat berguna bagi kami, syukur-syukur bisa kami kembangkan dan kami jual ke luar."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun