Mohon tunggu...
Richelle
Richelle Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka k-pop

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membahas Kasus Korupsi yang Dikaitkan dengan Pemikiran Filsafat

1 Mei 2024   03:22 Diperbarui: 1 Mei 2024   03:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Korupsi merupakan masalah serius yang merusak integritas, kepercayaan, dan stabilitas di dalam negara. Hal yang dapat dikritik terkait dengan korupsi antara lain adalah budaya toleransi terhadap korupsi di masyarakat juga menjadi hal yang perlu dikritik. 

Terkadang, masyarakat cenderung menerima bahkan menormalisasi korupsi hingga menganggap hal itu adalah hal yang sudah biasa terjadi. Tanpa disadari hal tersebut dapat menghambat upaya pemberantasan korupsi karena kurangnya tekanan sosial terhadap pelaku korupsi dan kurangnya kesadaran akan dampak negatif korupsi bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Padahal pada kenyataannya, korupsi berakibat sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Korupsi dapat membahayakan kehidupan seperti kanker dalam darah, sehingga orang yang memiliki badan tersebut harus melakukan "cuci darah" terus menerus jika ia ingin hidupnya berlanjut. Plato menunjukkan bahwa kekuasaan merupakan hal yang berbahaya serta kecenderungan manusia untuk menjadi serakah. Korupsi dianggap sebagai akibat dari keinginan manusia untuk memperoleh keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan umum.

Selanjutnya, kurangnya penegakan hukum yang efektif dan konsisten terhadap pelaku korupsi. Terkadang, pelaku korupsi dapat menghindari pertanggungjawaban atau menerima hukuman yang ringan, yang memperkuat budaya impunitas dan mengurangi efektivitas sistem hukum dalam memberantas korupsi. Selain itu, korupsi juga sering kali terjadi karena kurangnya transparansi dalam pengelolaan keuangan publik dan proses pengambilan keputusan. Ketika proses pengambilan keputusan tidak transparan dan terjadi di balik pintu tertutup, peluang untuk praktik korupsi menjadi lebih besar. Keterlibatan pihak-pihak yang memiliki kepentingan tersembunyi juga dapat mempengaruhi keputusan yang diambil demi keuntungan pribadi, bukan kepentingan publik.

Isu tentang korupsi ini bisa kita kaitkan dengan hubungan Tuhan dan manusia antara lain, dalam konteks moral dan etika, banyak agama mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan bertanggung jawab. Dalam pandangan keagamaan, tindakan korupsi sering dianggap hal yang melanggat nilai-nilai moral yang diperintahkan oleh Tuhan kepada manusia. Salah satu contohnya dalam agama Kristiani, yang dimana tindak pidana adalah suatu perbuatan keji dihadapan Allah karena upah dosa adalah maut, maka tindakan pidana korupsi ini jika dilakukan akan melahirkan kebinasaan bagi manusia. Korupsi sering kali melibatkan penyalahgunaan kepercayaan, pengkhianatan terhadap amanah, serta merugikan orang lain untuk keuntungan pribadi. Oleh karena itu, dalam perspektif agama, tindakan korupsi dianggap sebagai dosa atau pelanggaran terhadap ajaran Tuhan. 

Selain itu, pemahaman akan adanya Tuhan yang Maha Adil dan Maha Pengasih juga memperkuat motivasi untuk memerangi korupsi. Keyakinan akan keadilan ilahi dan konsekuensi akhirat bagi tindakan-tindakan yang salah dapat menjadi pendorong moral bagi umat manusia untuk bertindak jujur, adil, dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, ide tentang Tuhan dapat memberikan landasan moral yang kuat bagi manusia untuk menolak korupsi dan berjuang untuk keadilan dalam kehidupan mereka.

Dari kasus korupsi dapat terlihat bahwa terdapat sifat buruk manusia yaitu serakah. Para koruptor tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki seperti kekayaan sehingga mengambil milik orang lain yang menyebabkan kerugian untuk orang lain dan negara seperti kerusakan lingkungan, ketidakseimbangan sosial, dan ketidakadilan jika tidak ditangani atau diperbaiki dan hanya memberi keuntungan kepada dirinya sendiri. Kant menekankan bahwa prinsip moral universal sangat penting untuk setiap tindakan manusia yang dilakukan. Korupsi didefinisikan sebagai pelanggaran moral karena seseorang menggunakan kekuatan atau kekayaan mereka untuk memperoleh keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan hak atau martabat orang lain.


Dengan demikian, isu korupsi dapat dipandang tidak hanya sebagai masalah hukum dan sosial, tetapi juga sebagai permasalahan moral yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Tuhan serta tanggung jawab moral manusia terhadap nilai-nilai dalam agama. Oleh karena itu, dalam upaya pemberantasan korupsi, penting untuk memperkuat kesadaran akan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan oleh agama-agama serta membangun budaya yang mendorong integritas, kejujuran, dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.

Korupsi merupakan masalah serius yang merusak integritas, kepercayaan, dan stabilitas dalam negara. Korupsi juga memiliki dampak yang sangat besar sehingga merugikan berbagai aspek dalam kehidupan. Hal ini terbukti dari jumlah laporan kasus yang di terima oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) sehingga hal tersebut menimbulkan dampak negatif seperti menghambat pembangunan infrastruktur, penyelengaraan pendidikan dan fasilitas kesehatan yang mencakup daerah - daerah kecil di Indonesia, menyebabkan menurunnya kesejahteraan sosial dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga politik. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, saran dan solusi yang dapat diberikan seperti memberikan kampanye edukasi tentang dampak negatif dari korupsi baik di sekolah ataupun media massa, memberikan pemahaman tentang bahaya korupsi melalui program pendidikan dan kesadaran publik, penegakkan hukum terhadap pelaku korupsi harus tetap dilakukan secara berani, tegas, dan konsisten tanpa memandang siapapun itu, dan membuat program - program anti korupsi yang dapat melibatkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. 

Dengan menerapkan saran dan solusi tersebut, diharapkan masyarakat dan pemerintah di Indonesia dapat turut merespons masalah korupsi dengan bijak dan semangat transformasi, serta bersama - sama membangun integritas kejujuran yang kuat dalam mewujudkan masa depan yang baik untuk bangsa dan negara Indonesia.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun