Mohon tunggu...
Richard Andrew
Richard Andrew Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Tarumanagara

Seorang Warga Negara Indonesia yang antusias dengan perkembangan Dunia Bisnis, Pendidikan dan Olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inovasi dan Kolaborasi untuk Mitigasi Banjir Jakarta

2 Januari 2020   23:14 Diperbarui: 2 Januari 2020   23:28 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi BNPB dalam Kompas.com (1/1)

Saat ini kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menanggapi bencana banjir yang dihadapi oleh ibukota perlu diapresiasi.

Pertama, Presiden Republik Indonesia menginstruksikan langsung percepatan pembangunan bendungan di Jawa Barat dan Banten.

Kedua, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia meninjau langsung kawasan yang membutuhkan tambahan pompa air di Jakarta.

Ketiga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana membuka posko penanganan banjir disejumlah lokasi yang terkena banjir.

Keempat, Kementerian Badan Usaha Milik Negara membebaskan biaya pada sejumlah titik yang dekat dengan banjir untuk sejumlah jalan tol.

Kelima, Kepolisian Republik Indonesia bekerja sama dengan pemerintah propinsi membebaskan sejumlah kawasan dari sistem Ganjil Genap.

Kelima hal tersebut akan lebih sempurna diatasi jika lima langkah inovatif ini dapat dilaksanakan yakni pembuatan sistem mitigasi bencana terintegrasi, pendidikan untuk mitigasi bencana, penghijauan regional, pengembangan tanggul mitigasi bencana pada sejumlah kawasan pesisir dan pengembangan tempat perlindungan temporer di setiap kelurahan yang pernah dibahas pada tanggal 2 Januari tepat setahun yang lalu.

Adapun khusus untuk bencana banjir, ada tiga langkah korektif yang dapat dilaksanakan dengan cepat.  Langkah pertama dari tiga langkah tersebut adalah normalisasi sungai.

Sambil menunggu pembebasan lahan yang masih menjadi polemik, pengerukan lumpur dan sampah di sungai dan waduk juga tetap dijalankan secara rutin.  Percepatan pembebasan lahan dapat dilakukan jika kondisi rusun yang jadi pengganti tempat tinggal siap 100%.

Langkah kedua adalah percepatan pembuatan bendungan yang menghasilkan waduk tambahan.  Semua waduk tambahan ini tidak hanya diperuntukkan untuk mencegah banjir tetapi juga untuk persiapan pembangunan pembangkit tenaga listrik tenaga air, persiapan tambahan pasokan air bersih untuk daerah -- daerah yang kesulitan air di Jakarta dan persiapan penambahan kawasan wisata air jika ditangani dengan tepat sasaran.

Setelah langkah pertama dan langkah kedua berhasil dibuat dengan baik maka langkah ketiga yang dapat dijalankan secara bersamaan dengan langkah satu dan dua adalah sosialisasi di setiap kelurahan untuk membuat sumur resapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun