Mohon tunggu...
Richardus Harjono
Richardus Harjono Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar Kolese Kanisius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Media Sosial terhadap Pendidkan di Kalangan SMA

28 April 2024   21:50 Diperbarui: 28 April 2024   22:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial, dalam era digital saat ini, telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan remaja, terutama kalangan Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, munculnya perkembangan teknologi ini juga membawa dampak negatif terhadap pendidikan para pelajar di tingkat SMA. 

Permasalahan yang dibahas adalah dampak negatif media sosial terhadap pendidikan di kalangan SMA. Banyak pelajar yang menghabiskan waktu berlebihan untuk berselancar di media sosial, mengabaikan tugas sekolah dan pembelajaran yang seharusnya menjadi prioritas utama. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan akademik terkadang terbuang sia-sia akibat aktivitas menyenangkan di media sosial yang cenderung membuat ketagihan.

Salah satu penyebab munculnya masalah ini adalah ketergantungan pelajar pada media sosial untuk interaksi sosial dan hiburan. Dalam upaya untuk mendapatkan validasi sosial dan merasa 'diterima' di dunia maya, banyak pelajar cenderung menghabiskan waktu berjam-jam di platform media sosial tanpa batasan yang jelas. Selain itu, konten-konten yang viral dan menggiurkan di media sosial juga membuat pelajar tergoda untuk terus mengaksesnya, mengorbankan waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar

Dampak dari masalah ini sangat beragam, mulai dari penurunan kualitas belajar, rendahnya prestasi akademik, hingga gangguan keseimbangan waktu antara kegiatan belajar dan hiburan. Pelajar yang terlalu tergantung pada media sosial cenderung kurang fokus dan rentan terhadap distraksi, sehingga mempengaruhi performa akademik mereka. Selain itu, keterbatasan waktu yang seharusnya dialokasikan untuk belajar juga dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara kegiatan akademik dan non-akademik, sehingga menghambat perkembangan holistik pelajar.

Salah satu solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan meningkatkan kesadaran akan penggunaan media sosial yang bijak di kalangan pelajar SMA. Sekolah dan orang tua perlu memberikan edukasi tentang pentingnya waktu belajar yang efektif dan seimbang dengan aktivitas di media sosial. 

Pengenalan program manajemen waktu yang efektif dan pembinaan terhadap keterampilan mengelola diri juga dapat membantu pelajar untuk lebih disiplin dalam mengatur waktu mereka. Selain itu, pengawasan yang ketat dan kebijakan penggunaan gadget di lingkungan sekolah juga dapat membantu mengurangi dampak negatif media sosial terhadap pendidikan.

Dalam Jurnal Pendidikan Indonesia, Susilo mengatakan data yang ada menunjukkan bahwa 70% pelajar SMA mengalami penurunan prestasi akademik akibat terlalu banyak terpaku pada media sosial. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan pembinaan yang tepat perlu segera diimplementasikan untuk menyelamatkan masa depan pendidikan generasi muda. 

Semoga kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara media sosial dan pendidikan dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi permasalahan ini. Dengan upaya bersama dan edukasi yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan produktif bagi para pelajar SMA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun