Mohon tunggu...
riau daily
riau daily Mohon Tunggu... -

ALL ABOUT RIAU, RIAU, MELAYU, TALUK KUANTAN, TELUK KUANTAN, PEKANBARU

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mesjid Jami' Air Tiris

24 November 2012   03:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:45 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai Kota Serambi Mekkah Riau, Kabupaten Kampar mempunyai banyak cerita tentang Islam. Salah satunya adalah Masjid Jami'. Mesjid yang terletak di Jalan Pasar Usang Desa Tanjung Barulak, Air Tiris Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar ini dibangun pada tahun 1901 Masehi atas prakarsa Engku Mudo Sangkal, seorang ulama yang mengonsolidasikan potensi ninik-mamak dan cerdik-pandai dari 20 kampung di kenegerian Air Tiris. Sebagai panitia pembangunannya adalah yang disebut dengan Ninik Mamak Nan Dua Belas yaitu para ninik-mamak dari berbagai suku yang ada dalam seluruh kampung. Mereka mengerjakannya bersama anak kemenakan, termasuk tukang dari Trengganu, Malaysia, yang membuat mimbar yang dikerjakannya di Singapura. Tahun 1904 masjid ini selesai yang diresmikan dengan meriah oleh seluruh masyarakat Air Tiris dengan menyembelih 10 ekor kerbau. Arsitektur masjid ini menunjukkan adanya perpaduan gaya arsitektur Melayu dan Cina, dengan atap berbentuk limas, seluruh bagian bangunan terbuat dari kayu tanpa menggunakan besi dan paku melainkan hanya pasak kayu. Masjid dengan bahan konstruksi utama kayu ini terdiri dari bangunan induk yang ukuran aslinya 30meter X 40meter, mihrab 7meter X 5meter, menara, dengan tinggi bangunan 24meter, serta dilengkapi dengan 2 mimbar, 2 bak untuk mengabil wudhu. Atapnya berupa limas tiga tingkat yang meruncing ke atas dengan tiang dan konstruksi kayu yang masih asli terlihat sangat indah. Demikian pula dindingnya yang miring, penuh dengan ornamen atau ukiran yang mirip dengan ukiran yang terdapat di dalam sebuah masjid di Pahang, Malaysia.  Engku Mudo Sangkal juga menukilkan ukiran di depan mimbar dan pada dua tonggak panjang dalam masjid masing-masing basmallah dan dua kalimah syahadat.

Di dalam salah satu bak  air itu terdapat sebuah batu alam yang besar dan bentuknya seperti kepala kerbau tanpa tanduk dan telinga. Konon batu itu bisa berpindah posisi dengan sendirinya sehingga batu berbentuk kepala kerbau ini begitu disakralkan. Banyak yang mengunjungi mesjid ini hanya untuk mandi dengan air yang ada batu kepala kerbau bahkan mereka bernazar untuk meminta suatu keinginan dan kesembuhan penyakit, mereka mencuci muka atau tangan dengan air dari bak yang berisi kepala kerbau dan dipercaya dapat memberi berkah.
Menurut pengakuan masyarakat sekitar yang tidak ingin namanya diketahui, bahwa dulunya ia pernah mendapati batu itu berada di dalam sumur masjid sedalam 8 meter. Tapi beberapa hari kemudian pindah lagi ke atas. Kalau dipindahkan orang, itu tak mungkin karena beratnya puluhan kilo. Salah seorang pengurus mesjid juga mengisahkan  pada zaman penjajahan, Belanda beberapa kali mencoba membakar masjid tersebut. Namun upaya itu tak pernah berhasil. Mesjid Jami' juga memiliki "keistimewaan", Mesjid Jami' selalu selamat dari bencana banjir. Pada saat banjir tiba, hampir semua tempat dan rumah terendam air, namun air di sekeliling masjid seperti mencekung ke bawah dan tak pernah masuk ke dalam masjid. source : mesjid jami' air tiris

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun