Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Cinta Batik Terogong, Cinta Batik Betawi, Cinta Batik Indonesia

21 Oktober 2015   20:30 Diperbarui: 21 Oktober 2015   20:30 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                 Indri, asyik membatik dalam pameran Batik Betawi Terogong di Best Western Premier The Bellevue

 

BATIK Betawi boleh jadi saat ini tidaklah sepopuler batik dari daerah lainnya di tanah Jawa, yang sudah dikenal lebih dulu sebagai wilayah penghasil batik di Indonesia. Jika menyebut kata batik, siapa pun termasuk yang tinggal di daerah Jakarta, belumlah terbayang batik Betawi. Umumnya, pikiran seseorang langsung tertuju pada batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta,ataupun batik Cirebon.

Padahal, batik Betawi memiliki kekhasan ciri dan motif yang sangat berbeda dan tidak kalah menarik yang dapat menjadi keunggulan tersendiri. Warna-warna yang cerah, terang, dan bermotifkan gambar yang dekat dengan keseharian penduduk Jakarta, menjadikan Batik Betawi sebagai sebuah warisan budaya yang memiliki potensi untuk berkembang pesat.

                      Membuat Batik Tulis Membutuhkan Ketekunan dan Kesabaran

Melalui Kompasiana Coverage Batik Betawi Terogong, yang diadakan di Hotel Best Western Premier The Bellevue yang terletak di Jalan H. Nawi No 1, Radio Dalam, Jakarta Selatan, pada 7 Oktober lalu terungkap sebuah upaya mengangkat batik Betawi menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri Provinsi DKI Jakarta.

Melakukan pameran Batik merupakan salah satu cara memperkenalkan keberadaan batik Betawi. Upaya ini bagai gayung bersambut saat Best Western The Bellevue yang beralamat di Jl. H Nawi No.1, Radio Dalam, Jakarta Selatan, sebuah hotel internasional yang letaknya tidak jauh dari Kampung Betawi Terogong, membuka diri untuk digelarnya pameran Batik Betawi Terogong selama lima hari di area lobby hotel, berkaitan dengan hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober. Sejak tahun 2009, batik ditetapkan sebagai Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.

           Siti Laela dan Suami, pengelola Batik Betawi Terogong beserta Elaine, Marcomm Manager Best Western Premier

“Kami ingin mempopulerkan kembali keberadaan batik Betawi yang sempat terhenti,” kata Siti Laela, pemilik sanggar dan pengelola batik Betawi Terogong, yang hadir sebagai narasumber memberikan edukasi Barik Terogong, di hadapan 15 Kompasianer yang berkumpul di Angsana Lounge, lantai 1 Hotel Best Western Premier The Bellevue. Dalam kesempatan itu hadir pihak hotel, yakni Ervin Febrina selaku Director of Sales & Marketing dan Elaine Koesyono selaku Marketing Communication Manager The Bellevue.

Rabu sore itu, Indri seorang perempuan berkerudung asal Terogong, tampak terlihat dengan tenang sedang membatik di atas kain putih terbentang, di area pameran Batik Betawi Terogong, yang ada di sudut lobby hotel. Di sisi kanannya terlihat kain batik Betawi Terogong yang telah jadi. Di sisi kiri, digantungkan sebuah pakaian pria dan wanita yang dibuat dari kain batik Betawi Terogong. Sosok boneka ondel-ondel laki-laki dan perempuan menegaskan kesan unsur asli Betawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun