Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Rethinking Trip Purwakarta, Merangkai Cerita Indah Sejuta Pesona Destinasi Wisata

6 Oktober 2022   21:58 Diperbarui: 8 Oktober 2022   13:31 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Air Mancur Sri Baduga terbesar di Asia Tenggara. (dok.windhu) 

Purwakarta punya destinasi wisata sebanyak ini? Wah, baru tahu! Meskipun terletak di kabupaten, terbilang cukup beragam wisatanya. Ada wisata alam, wisata kuliner, wisata edukasi, wisata sejarah, hingga wisata religi. 

Rasanya perlu waktu berminggu-minggu jika ingin menuntaskan kunjungan di 69 destinasi yang ada di Purwakarta.

Jangankan sebanyak itu. Baru mengunjungi beberapa museum dengan diakhiri menikmati keindahan sebuah wisata alam Purwakarta saja sudah habis waktu seharian.

"Ya Allah, terima kasih sudah sampai sini," seruan Kang Topik memecah syahdu saat menikmati senja, sekaligus berfoto-foto berlatar panorama senja yang terbentang di areal Waduk Jatiluhur.

Senja di Jatiluhur (dok.windhu) 
Senja di Jatiluhur (dok.windhu) 

Inilah destinasi terakhir "Rethinking Trip Purwakarta" yang diadakan oleh Koteka (komunitas traveler kompasiana) berkolaborasi dengan warga kota (kompasianer Purwakarta) dengan dukungan Disporaparbud Purwakarta, Sabtu 24 September 2022.

Beberapa destinasi wisata sudah dikunjungi. Saatnya kembali ke Jakarta. Namun, wisata yang terasa singkat justru membuat jatuh cinta dan ingin datang lagi untuk mengeksplore destinasi-destinasi wisata yang belum kesampaian. 

Waduk Jatiluhur punya banyak spot foto cantik (dok.windhu) 
Waduk Jatiluhur punya banyak spot foto cantik (dok.windhu) 

Bukan cuma saya, para penyuka perjalanan dan mereka yang ingin melepas penat pasca pandemi dapat memasukkan kabupaten ini dalam pilihan utama destinasi wisata di tanah air. It's Time to Explore Purwakarta! 

Peta destinasi wisata Purwakarta Banyak, ya? (dokumentasi pribadi) 
Peta destinasi wisata Purwakarta Banyak, ya? (dokumentasi pribadi) 

Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 97.712 hektar atau 971,72 km2. Purwakarta terdiri dari 17 kecamatan, 183 desa, 9 kelurahan, dan 524 dusun.

Secara geografis, Kabupaten Purwakarta berada pada titik temu tiga jalur utama lalu lintas yang sangat strategis, yakni Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung, Purwakarta-Cirebon sehingga tidak sulit jika ingin menuju Purwakarta.

Cukup mudah untuk datang ke Purwakarta, baik bersama keluarga, teman, ataupun si dia. Mau naik kendaraan pribadi, kendaraan sewa, ataupun kendaraan sewa nggak akan sulit. 

Kendaraan ke Purwakarta (dok.windhu) 
Kendaraan ke Purwakarta (dok.windhu) 

Buat yang datang menggunakan kendaraan roda empat dari ibu kota negara DKI Jakarta, bisa menempuh jalur tol Jakarta-Cikampek kemudian masuk Tol Purbaleunyi dan keluar dari pintu tol Jatiluhur.

Bagi yang naik bus umum, dari Terminal Kampung Rambutan turun di Terminal Ciganea, Purwakarta.

Jika ingin naik kereta api, dari Stasiun Gambir naik KA Argo Parahyangan turun di stasiun Purwakarta.

Seandainya dari Bandung, pengguna angkutan umum dapat naik dari Terminal Leuwipanjang rute Bandung-Bekasi, melalui tol Purbaleunyi dan keluar di Pintu Tol Jatiluhur.

Nah pagi itu, saya dan teman-teman Koteka berkumpul di halte UKI dulu. Setelah itu, baru naik elf sewaan sampai Purwakarta. 

Destinasi Wisata yang Menarik dan Perlu Dikunjungi di Purwakarta


Sampurasun, Purwakarta! Sapaan itu langsung terucap. Keluar satu persatu dari elf, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker dan membawa hand sanitizer, jalan-jalan ke destinasi wisata pun dimulai! 

Sejumlah destinasi wisata menarik di Purwakarta sudah menanti dikunjungi. Tawa dan candaan sesekali meningkahi. Senangnya!

Nah ini dia destinasi wisata yang didatangi dan bisa menjadi rekomendasi di Purwakarta:

Taman Air Mancur Sri Baduga

Ada patung badak di depan taman Air Mancur Sri Baduga (dok.windhu)
Ada patung badak di depan taman Air Mancur Sri Baduga (dok.windhu)

Berada di tengah pusat kota, tepatnya antara jalan Siliwangi dan jalan K. Singawinata, Kelurahan Nagari Kidul, Taman Air Mancur Sri Baduga langsung bisa dikenali dari tulisannya yang besar.

Sebelum terkenal menjadi taman air mancur Sri Baduga, lebih dikenal dengan sebutan Situ Buleud. 

Konon, pada  zaman dulu, Situ Buleud merupakan kubangan besar tempat berendam badak.  Karenanya, dibangun patung badak di pertigaan depan Taman Air Mancur Sri Baduga. Sejak itu, lokasi ini menjadi ikon destinasi Purwakarta.

Taman Air Mancur Sri Baduga sejak 16 Juli 2022 indahnya tarian air mancur saat itu bisa dinikmati dengan gratis dengan pemberlakuan ketat, yakni membawa fotocopy KTP dan melakukan scan barcode Peduli Lindungi. Harus sudah melakukan vaksin booster!  

Keistimewaan pertunjukan air mancur menari di Taman Air Mancur Sri Baduga katanya menyaingi air mancur di Guangzhou, China dan tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan Wings of Time, Singapura.

Meskipun pernah melihat tayangan air mancur menari melalui tayangan youtube. Sayangnya, saya dan teman-teman Koteka Trip tidak dapat menyaksikannya langsung karena datang saat siang. Namun, berfoto di depan tulisan megah Taman Air Mancur Sri Baduga dan patung Badak, serta jalan di depannya yang dihiasi lampion tak kalah menyenangkan.

Bale Panyawangan Diorama Nusantara

Bale Panyawangan Diorama Nusantara (dok.windhu) 
Bale Panyawangan Diorama Nusantara (dok.windhu) 

Belajar sejarah membosankan? Membaca teks sejarah susah dipahami? Pendapat ini akan berubah jika berkunjung ke Bale Panyawangan Diorama Nusantara. Alasannya, materi sejarah dikemas dengan menggunakan teknologi digital di museum yang dikelola oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta.

Satu tiang satu provinsi. Berfoto satu orang satu tiang sangat bagus (dok.windhu) 
Satu tiang satu provinsi. Berfoto satu orang satu tiang sangat bagus (dok.windhu) 

Melihat museum ini, saya setuju jika belajar sejarah jadi asyik karena lebih mudah dipahami. Selain, ada pemandu yang bisa memberi penjelasan. Pembangunan Bale

Bale Panyawangan Diorama Nusantara merupakan museum sejarah nusantara yang terletak di Jl.KH Singawinata, Nagri Tengah, Kec. Purwakarta. Letaknya cukup strategis berada dekat dengan stasiun Purwakarta.

Memasuki ruang demi ruang Bale Panyawangan Diorama Nusantara, lebih mudah memahami sejarah nusantara mulai dari zaman prasejarah, kerajaan, penjajahan, dan kemerdekaan, hingga situasi sejarah masa kini.

Penyajian ulasan menggunakan berbagai media digital seperti video mapping, layar sentuh, buku digital, buku cerita, hingga jalan-jalan melalui media virtual dengan menggunakan kereta kencana.  

Fairuz, pemandu Bale Panyawangan sedang menjelaskan ke kawan #kotekatrip2022
Fairuz, pemandu Bale Panyawangan sedang menjelaskan ke kawan #kotekatrip2022

Fairuz Adiani, dari Diorama Nusantara menjelaskannya dari ruangan ke ruangan. Saya terkesan dengan patung Gajah Mada di hall kerajaan. Anna, bahkan sampai meminta untuk difoto berlatar patung Gajah Mada itu.

Sama kerennya dengan patung-patung Marcoplo, Ibnu Batuta, dan Zeng He. Jejak manusia purba berupa telapak tangan juga ada, lho!

Selain Bale Panyawangaan Diorama Nusantara, juga terdapat Bale Panyawangan Diorama Purwakarta yang juga dikemas dengan teknologi digital. 

Ada jejak manusia purba di Bale Panyawangan (dok.windhu) 
Ada jejak manusia purba di Bale Panyawangan (dok.windhu) 

Isinya, sejarah tatar Sunda, sejarah nasional, sejarah Purwakarta, biografi bupati dan wakil bupati dari masa ke masa, tempat wisata di Purwakarta, dan koleks wayang, hingga informasi pembangunan kabupaten Purwakarta.

Pengunjung bisa berkeliling kota Purwakarta menggunakan sepeda dengan media virtual. Bale Panyawangan memberikan sentuhan wisata sejarah dan wisata edukasi yang berbeda dari museum pada umumnya.

Bale Indung Rahayu 'Tempat Kemuliaan Ibu (dok.windhu) l
Bale Indung Rahayu 'Tempat Kemuliaan Ibu (dok.windhu) l

Bale Indung Rahayu

Memuliakan ibu di Bale Indung (dokpri) 
Memuliakan ibu di Bale Indung (dokpri) 

Saat mengunjungi Bale Indung Rahayu, sebuah museum yang memiliki arti nama "Tempat Kemuliaan Ibu" dan terletak di Jl. RE Martadinata, sungguh jadi teringat sama jasa dan perjuangan ibu yang telah mengandung dan membesarkan seorang anak.

Indung teh libarat batu anu nunggul. Batu anu ngahiji jeung taneuhna jeung lemahna jeung caina jeung panon poena. Anu teh unggut kalinduan, teh gedag ka anginan. Tara linca-linci luncat ulang mudar dina tali gadang manunggal jeung dirinya (Kang Dedi Mulyadi).

Yayan, selaku pemandu menjelaskan museum yang ditata dengan estetika dan teknologi digital dengan  menceritakan perjalanan hidup manusia dari mulai dalam kandungan hingga sembilan bulan hingga akhir hayat. 

Peran seorang ibu yang penuh perngorbanan merawat anak dengan sentuhan budaya Sunda. Dari bulan pertama hingga bulan kesembilan menjelang kelahiran digambarkan lewat lorong yang gelap dan panjang serupa dalam kandungan. 

Di dalam ruangan terdapat banyak kisah. Mulai dari cerita ungkapan Sunda yang sering mengiringi seorang ibu ketika hamil dan melahirkan. 

Hal yang menyenangkan adalah terdapat beberapa permainan anak khas Sunda tempo dulu. Bentuknya berupa lukisan, foto, hingga beberapa bentuk fisik yang bisa dimainkan seperti congklak, engklek dan dam-daman.

Nostalgia masa kecil membawa saya untuk mencoba engklek. Begitupun dengan beberapa teman lainnya. Ada yang bermain congklak. Kang Topik menjelaskan permainan dam-daman alias catur jawa yang kini mulai punah.  

Main catur Jawa alias dam-daman bersama kang Topik (dok.windhu) 
Main catur Jawa alias dam-daman bersama kang Topik (dok.windhu) 

Ruangan lainnya menggambarkan Tanah Sunda yang identik dengan hutan dan alam yang harus dijaga. 

Memasuki ruangan berikutnya, terdapat miniatur rumah adat Sunda, gambar pakaian adat Sunda, alat musik tradisional khas Sunda, peralatan dapur khas Sunda, dan makanan tradisional khas Sunda yang semuanya ditata dengan estetika yang ditunjang dengan teknologi digital

Filosofi Taman Mayadatar yang aik (dok.windhu) 
Filosofi Taman Mayadatar yang aik (dok.windhu) 

Taman Maya Datar

Taman Maya Datar merupakan salah satu taman kota di Purwakarta. Taman Maya Datar berada di komplek Pemda Purwakarta. 

Menurut Mira, yang juga anggota Wargakota Purwakarta selain Sony, Maya Datar bermakna filosofi, yakni tempat pertemuan antara warga dengan pemimpin maupun pemerintahan secara sejajar.

Taman yang di atasnya ada Harimau Putih, perlambang Prabu Siliwangi. Taman yang dekat dengan alun-alun dan kantor Bupati Purwakarta Ambu Anne ini sangat bersih dan rapi. Sangat menyenangkan untuk berfoto di sini. 

Selain Taman Maya Datar, masih  terdapat taman lainnya, yakni Taman Surawisesa, Taman Passangrahan Padjajaran, Taman Pancawarna, Taman Pembaharuan, Taman Pancaniti, Taman Parcom.

Pengrajin Wayang di Galeri Wayang (dok.windhu) 
Pengrajin Wayang di Galeri Wayang (dok.windhu) 

Galeri Wayang

Sejarah Wayang Nusantara ada di Galeri Wayang Purwakarta. Ada relief-m mengenai kisah Mahabarata dan Ramayana. 

Ratusan Wayang, mulai dari Wayang kulit, Wayang golek, hingga topeng juga tersedia. 

Wayang berbagai daerah, seperti Wayang Betawi, Wayang Cepak Cirebon, Wayang Suket, hingga Wayang Klitik pun ada. 

Wah, kaya banget Indonesia dengan ragam wayang. Ada juga yang bisa dimainkan pengunjung. 

Abah meniup suling. (Dok.windhu) 
Abah meniup suling. (Dok.windhu) 

Buat saya, nilai plus Galeri Wayang ini adalah adanya pengrajin berpengalaman yang selalu ada.

Boleh banget kok membeli dan memesan langsung Wayang atau suling di Galeri Wayang.Eh, Kang Topik dan Nurul tiba-tiba menari saat suling Sunda ditiupkan. 

Sempatkan ibadah di Masjid Agung Baing Yusuf (dok.windhu) 
Sempatkan ibadah di Masjid Agung Baing Yusuf (dok.windhu) 

Masjid dan Makam Syekh Baing Yusuf

Selagi wisata, jangan lupa beribadah. Sempatkan ke Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, yang merupakan tempat beribadah salat yang sangat bersejarah. 

Lokasinya di Jl. Gandanegara, Desa Cipalasan, Kecamatan Purwakarta, tepatnya di belakang masjid agung Baing Yusuf Purwakarta. Dekat dengan tempat ambil wudhu. 

Nama lengkap Syekh Baing Yusuf, yakni RH. Mohammad Yusuf bin R. Jayanegara. 

Beliau merupakan salah satu tokoh sejarah yang menyebarkan agama islam di Purwakarta dan  merupakan guru dari Syekh Nawawi Al Bantani, Ulama Indonesia yang menjadi imam di Masjidil Haram.  

Ke Purwakarta nggak lengkap kalau nggak ke sate Maranggi (dok.windhu) 
Ke Purwakarta nggak lengkap kalau nggak ke sate Maranggi (dok.windhu) 

Sate Maranggi Kampung Maranggi

Siapapun yang berkunjung ke Purwakarta, jangan sampai tidak mencicipi cita rasa Sate Maranggi.

Kampung Maranggi Plered, Kecamatan Plered persis di samping halaman stasiun kereta api Plered. 

Kampung Maranggi merupakan tempat makan khusus yang menyediakan sate Maranggi, yang merupakan makanan khas Purwakarta. 

Sedapnya Sate Maranggi (dok.windhu) 
Sedapnya Sate Maranggi (dok.windhu) 

Penyajiannya berbeda dengan sate kebanyakan. Ada filosofi di tiga butir daging dalam tiap tusuknya. 

Dengan nasi bungkus daun pisang, enak dan empuk daging sate berpadu dengan bumbu kecap atau bumbu kacang yang dituangkan. Ada tomat juga. Semakin lengkap jika dibarengi sup daging dengan kuah panas berkepul. Sedap.... 

Salah satu spot instagramable untuk berfoto (dok.wimdhu) 
Salah satu spot instagramable untuk berfoto (dok.wimdhu) 

Hidden Valley Hills

Benar-benar Hidden Valley Hills! Decak itu keluar saat memandang dari ketinggian merupakan sebuah resor indah bagaikan Negeri Dongeng di atas awan. 

Berlatar legenda Pasundan, Ikon 7 pilar Legenda Purba, serta Tugu Belanda Kuno Tahun 1898 dengan ketinggian 362 mpdl, yang sama dengan Gunung Cupu.

Hidden Valley Hills menawarkan pemandangan yang indah memesona dari puncak bukit, fasilitas pendukung yang menjadi daya tarik.

Selain itu, terdapat kolam renang dengan sensasi berenang seperti di atas awan selain tersedia hotel yang indah dan memanjakan mata. Makan kudapan sambil memandang kolam renang sangat menyenangkan.

Keramik berkualitas bagus dengan harga bersaing dapat ditemukan di Plered. (dok.windhu) 
Keramik berkualitas bagus dengan harga bersaing dapat ditemukan di Plered. (dok.windhu) 

Litbang Keramik Plered

Berbagai model keramik ,seperti pot, guci, souvenir, celengan, mainan anak, dan yang lainnya dapat ditemukan di
Litbang Keramik, Jl, Raya Anjun, Plered.  Selain membeli keramik, pengunjung juga bisa belajar membuat keramik.

Pembuatan keramik di Plered merupakan budaya turun menurun sehingga masyarakat setempat sangat ahli membuat keramik.

Wah, kata pak Jujun Junaidi, administrasi pelatihan, keramik Plered mempunyai ciri khas sendiri yang berbeda dengan keramik di daerah lainnya. 

Jujun Junaidi mnjelaskan tentang keramik Plered (dok.windhu) 
Jujun Junaidi mnjelaskan tentang keramik Plered (dok.windhu) 

Waduk Jatiluhur

Jatuh cinta pada panorama Waduk Jatiluhur. Itulah sebabnya menikmati indahnya senja terbenam sayang dilewatkan. 

Bisa menikmati wahana air di waduk Jatiluhur (dok.windhu) 
Bisa menikmati wahana air di waduk Jatiluhur (dok.windhu) 

Destinasi wisata Jatiluhur merupakan waduk atau penampungan air yang digunakan  untuk pembangkit listrik tenaga air, irigasi, dan bahan baku air minum.Sebanyak 14 desa ditenggelamkan untuk pembangunan Waduk Jatiluhur

Waduk Jatiluhur kemudian berkembang menjadi destinasi wisata di Purwakarta karena memiliki wahana air  menarik untuk dikunjungi yaitu water boom atau dengan berkeliling menggunakan perahu motor.

Waduk Jatiluhur (dokpri) 
Waduk Jatiluhur (dokpri) 

Kalau lapar, pengunjung juga bisa menikmati nasi liwet, ikan bakar, jagung bakar di saung lesehan dekat waduk Jatiluhur.

Senja itu, kami makan kue-kue, mengobrol sambil menatap pergantian hari sambil berucap syukur.

Terima kasih atas satu hari yang indah. Sampai jumpa Purwakarta, kami pasti akan datang kembali. 

---Jakarta,dhu019022--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun