Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Diabetes pada Anak Itu Ada, Bagaimana Masa Depan Anak?

15 November 2018   11:20 Diperbarui: 15 November 2018   15:27 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak dengan diabetes, terutama diabetes tipe-1. Bagaimana menjalani hari-hari dan masa depannya? (dok.windhu)

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan angka kejadian faktor risiko DM tipe-2, yaitu sebesar 18,8% anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10,8 % menderita obesitas.

Gejala Anak dengan Diabetes Melitus

Lalu seperti apa gejala anak dengan diabetes melitus? Seringkali gejala yang timbul luput diperhatikan orang tua. 

"Anak sering merasa lapar, haus minum terus, kencingnya banyak, anak yang sudah tidak mengompol lagi pada malam hari, kemudian ngompol. Bedanya, kalau makan banyak harusnya gemuk tapi kok badannya kok malah tambah kurus. Berat badannya nggak naik bagus," tutur dr. Nanis. 

Sejumlah penderita kasus DM tipe-1, kerap awal datang dalam keadaan KAD (Ketoasidosis diabetik). Umumnya ditandai dengan keluhan sesak, napas cepat, pingsan, atau koma, kemudian dibuktikan dengan pemeriksaan darah adanya ketosis, ketonomia, gula darah ph rendah, dan gula darah sewaktu sangat tinggi.

IDAI menyampaikan 6 gejala pada DM, yakni 

1. Polifagi atau sering merasa lapar. Anak dengan DM akan merasakan lapar terus menerus meski baru selesai makan. Rasa lapar ini didorong oleh jumah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi.

2. Polidipsi atau sering merasa haus. Serupa dengan polifagi, anak akan merasa haus terus menerus karena ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh mengalami dehidrasi.

3. Polluria atau sering buang air kecil. Rasa haus yang menyebabkan anak selalu minum, tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik. Anak dengan DM akan lebih sering buang air kecil daripada frekunesi normal, terutama di malam hari.

4. Penurunan berat badan yang drastis dalam 2-6 minggu, sebelum terdiagnosis. Meski anak sering minta makan, tapi tubuhnya tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah, sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut.

5. Kelelahan dan mudah marah. Tubuh anak yang tidak mampu menyerap gula dari makanan membuatnya kekurangan energi sehingga mudah merasa lelah. Selain itu anak juga akan mengalami gangguan perilaku dan perubahan emosi menjadi cepat marah dan murung.

6. Tanda kedaruratan yang perlu diwaspada, antara lain sesak napas, dehidrasi, syok, dan napas berbau keton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun