Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Antara Pertemanan dan Persaingan di Petualangan "Koki-koki Cilik"

13 Juli 2018   12:56 Diperbarui: 14 Juli 2018   07:57 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu adegan final kompetisi memasak di Koki-Koki Cilik (foto:mncpictures)
Salah satu adegan final kompetisi memasak di Koki-Koki Cilik (foto:mncpictures)
 Menjadi  juara dari sebuah kompetisi memasak. Banyak yang menginginkannya.  Apalagi dari sebuah kompetisi besar, yang bisa melambungkan nama dan tentu saja bisa mewujudkan impian yang sudah lama terpendam.

Bima harus berjuang untuk bisa mengikuti sebuah cooking camp milik Chef Malik  (Adi Kurdi) yang biayanya sangat  mahal untuk ukuran keluarganya. Banyak suka duka yang harus dilaluinya untuk meraih cita-cita menjadi koki yang diinginkan. "Aku harus menang. Aku sudah janji, biar aku bisa buka rumah makan bapak lagi," kata Bima, mengenang ayahnya yang sudah meninggal dunia.

Tantangan demi tantangan dihadapi Bima dalam camp. Meski latar belakangnya berbeda sendiri karena peserta camp yang dipimpin Chef Grant (Ringgo Agus Rahman),  rata-rata berasal dari keluarga yang mampu, masakan-masakan Bima bisa mencuri perhatian juri.

Khas karena Bima menyajikan masakan-masakan asal Indonesia. Sementara para peserta lainnya lebih banyak menyajikan makanan ala western ataupun Jepang. Melalui cooking camp itu pula, Bima bisa berkenalan dan belajar masak dari Rama (Morgan Oey), seorang petugas cleaning service yang kemudian dulunya adalah mantan chef terkenal.

Di camp, Bima pun bisa bertemu dengan teman-teman baru.  Ada Niki (Clarice Cutie), Key (Romaria Simbolon), Melly (Alifa Lubis), Alva (Ali Fikry), dan Kevin (Macello). Ada yang mendukungnya, tapi ada juga yang menjahilinya.

Perjuangan Bima untuk mencapai impiannya inilah yang menurut saya menarik. Tak mudah karena banyak saingan yang harus dihadapi, terutama Audrey, yang sudah menjuarai cooking camp selama tiga kali berturut-turut.

Para pemeran film Koki-Koki Cilik. (foto:Mncpictures)
Para pemeran film Koki-Koki Cilik. (foto:Mncpictures)
Pesan Edukasi dalam film Koki-Koki Cilik

Menonton film anak-anak memang menyenangkan karena selalu ada pesan edukasi yang disampaikan. Menurut saya, saat menonton Koki-Koki Cilik, ada beberapa pesan yang bisa ditangkap dan bisa menjadi contoh bagi anak-anak yang menontonnya, yakni :

 1. Untuk Mencapai Sesuatu Harus Ada Upaya dan Kesabaran

Bima merupakan anak dari keluarga yang tidak mampu. Untuk bisa mengikuti cooking camp yang harganya mahal, Bima harus menabung sedikit demi sedikit di celengan dan membantu untuk membelikan belanjaan di pasar.

Saat berada di camp, tidak semuanya mulus sesuai dengan keinginan. Harus mengatasi rasa rindu. Ada kekecewaan dan ada kesedihan saat berhadapan dengan sesuatu yang di luar dugaan. Ada persaingan yang harus dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun