Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Nike Lidiyastuti, Hadirkan Abon Ikan Cakalang Ambon Berkelas Ekspor

4 Desember 2017   09:44 Diperbarui: 4 Desember 2017   09:56 2737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nike Lidiyastuti (34), perempuan asal Ambon mengolah kekayaan Laut Maluku menjadi usaha Abon Ikan Cakalang Ambon Nacha. Usaha itu mengantarnya menjadi peraih Danamon Enterpreneur Awards 2017, kategori Best Small Enterpreneur (dok.danamon )

  Tantangan dalam menjalankan sebuah usaha kuliner, bukan hanya terletak pada awal memperkenalkan nama, bentuk, dan rasa produk yang dihasilkan. Menjangkau pasar lebih luas dengan jumlah konsumen yang merasakan manfaat produk lebih banyak, menjadi titik pemacu semangat agar selalu berinovasi.

Produksi abon ikan cakalang Nacha yang semula diawali hanya berdasarkan pesanan dan dikerjakan di rumah dengan peralatan seadanya, telah berkembang. Keputusan Nike Lidiyastuti meninggalkan kerjaan kantoran untuk menjalani total usahanya sejak tahun 2012, telah membuat Nacha dikenal di seluruh kota Ambon.

"Sudah tidak ada lagi satu toko atau tempat pun di  Ambon, yang belum pernah saya masuki abon ikan Cakalang Nacha," kata Nike Lidiyastuti Aritovani (34), peraih  Danamon Entrepreneur Awards (DEA) 2017, kategori Best Small Entrepreneur, saat dihubungi penulis.

Usaha Abon Ikan Cakalang Nacha terinpirasi oleh kekayaan Laut Maluku akan ikan Cakalang (dok.Nacha)
Usaha Abon Ikan Cakalang Nacha terinpirasi oleh kekayaan Laut Maluku akan ikan Cakalang (dok.Nacha)
Usaha abon ikan cakalang Nacha Ambon dirintis Nike pada tahun 2009 karena melihat masih minimnya olahan ikan cakalang di Ambon. Selama ini, konsumsi ikan cakalang lebih banyak secara utuh dan segar.  Padahal Laut Maluku sangat terkenal dengan kekayaan sumber daya ikan yang berlimpah.

Nike menangkapnya sebagai peluang. Ikan cakalang yang selalu ada sepanjang tahun diolah menjadi abon dalam kemasan siap saji dan praktis. Menghadirkan manfaat ikan cakalang yang mengandung Zat besi, Vitamin A, D dan E serta Omega 3 sebagai penganan yang mudah didapatkan dan mudah dibawa.

Kini, abon ikan cakalang Ambon Nacha yang sehat, dapat dinikmati oleh anak-anak hingga orang tua di berbagai lokasi. Bahkan, ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan pembentukan sel pembuluh darah dan jantung pada janin.

Tidak  ingin berpuas diri hanya di Ambon, Nike lantas memperluas jaringan ke sejumlah daerah timur Indonesia.  Hingga kini, abon ikan cakalang Nacha telah dipasarkan ke 6 kota, yaitu Ambon, Makassar, Nabire, Surabaya, Denpasar dan Manado.

Nacha memberikan beberapa keunggulan (dok.Nacha)
Nacha memberikan beberapa keunggulan (dok.Nacha)
Pemasaran dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari sistem reseller, sistem titip jual konsinyasi, hingga menempatkannya di rak penjualan enam carrefour dan hypermarket di kawasan timur Indonesia. Selain itu, juga mengikuti pameran-pameran,  melalui Facebook,  dan toko online.

Cukupkah? Ternyata belum. Nike ingin abon ikan cakalang Nacha bisa menasional dan dengan mudah ditemukan di seluruh Indonesia.  Mulai tahun 2018, rencananya abon ikan cakalang Nacha sudah bisa didapatkan di  pusat perbelanjaan carrefour Jakarta.

Tak hanya itu, Nike memiliki keinginan besar selain menasional, abon ikan cakalang asal Ambon mampu menembus pasar ekspor ke sejumlah negara di dunia. Itu ambisi yang ingin dicapai oleh Nike Lidiyastuti.

Abon Lokal Standar Ekspor

Perempuan muda kreatif ini tak main-main dengan perkataannya yang ingin bisa menembus ekspor.  Langkah-langkah agar abon ikan cakalang Nacha agar bisa memenuhi standar ekspor dan mampu menembus kelas dunia pun dilakukan.

Nike menggunakan ikan Cakalang Ambon yang segar sebagai bahan baku usaha abon yang dibuatnya. (dok. danamon)
Nike menggunakan ikan Cakalang Ambon yang segar sebagai bahan baku usaha abon yang dibuatnya. (dok. danamon)
Meskipun dibuat dengan bahan lokal dan dikerjakan lokal di Ambon, produksi abon ikan cakalang Nacha Ambon menerapkan konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitasi Standar Operasional Procedur) untuk menjamin kualitas, keamanan, dan higienis.

Nike menyiapkan langkah agar jalan menembus pasar ekspor dapat terbuka. Abon ikan cakalang Nacha telah bersertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dari IPB. HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan, yang memastikan bahwa keamanan makanan memang diolah dengan efektif dan higienis.

Nike juga menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitasi Standar Operasional Procedur) untuk produksi abon ikan  cakalang Nacha. Dengan konsep tersebut, Nacha menjamin produk dari segi kualitas, keamanan pangan dan higineis.

Bahan baku Ikan Cakalang (dok. Nacha)
Bahan baku Ikan Cakalang (dok. Nacha)
Bahan baku Ikan Cakalang dapat langsung diambil oleh pihak Nacha di nelayan dan Perusahaan Cold Storage. Nelayan pun dapat mendatangi  rumah produksi BTN Manusela, Lorong Batako, Kebun Cengkeh, Batu Merah, Ambon, Maluku.

Logo halal  MUI pun tertera di semua kemasan produksi abon ikan cakalang Nacha. Sebuah logo yang memberikan rasa aman dan nyaman pada konsumen untuk mengonsumsi  Nacha.

Inovasi Mesin Percepat Produksi

Nike sadar betul saat produksinya telah mencapai ribuan kemasan, cara-cara manual tidak akan bisa lagi dilakukan dalam proses produksi. Perempuan ini kemudian melakukan inovasi dalam penggunaan mesin pengeringan abon agar proses pengeringan berlangsung cepat dan lebih efektif.  

Akhirnya, dilakukanlah inovasi. Mesin pengering kopi yang dimodifikasi sedemikian rupa dibentuk menjadi mesin pengering abon. Proses modifikasi mesin ini memakan waktu selama satu tahun. Selain itu, ternyata pembuatannya tidak bisa dilakukan di Ambon karena keterbatasan bengkel yang ada.

Modifikasi mesin pengering abon membuat produksi meningkat (dok.Nacha)
Modifikasi mesin pengering abon membuat produksi meningkat (dok.Nacha)
Nike harus rela ke Mojokerto, Jawa Timur untuk melakukan proses modifikasi mesin seperti yang diinginkannya dapat membantu proses pengeringan abon ikan. Hasilnya ternyata tidak sia-sia.  

Dengan mesin pengering abon modifikasi,  dalam waktu 1 jam dapat menghasilkan 10-15 kg abon. Dulu, pengeringan yang hanya menggunakan manual membutuhkan waktu 5 jam hanya untuk menghasilkan 2,5 kg abon yang dikeringkan.

Maka produksi abon ikan cakalang Nacha pun melejit. Kini dalam jangka waktu satu bulan minimal omset Rp.100.000.000-Rp.150.000.000 bisa dicapai. Minimal penghasilan menyentuh Rp.1.000.000.000 per tahun.

Inovasi pada mesin pengering abon bisa disertai dengan inovasi dalam 5 varian rasa Abon Ikan Cakalang, yakni Abon Ikan Cakalang Original, Abon Ikan Cakalang Rasa Bawang, Abon Ikan Cakalang Ekstra Ikan Teri,  Abon Ikan Cakalang Rasa Pedas, dan Abon Ikan Cakalang Rasa Manis.

Produksi abon ikan cakalang Nacha (dok.Nacha)
Produksi abon ikan cakalang Nacha (dok.Nacha)
Menurut Nike, setelah dilakukan survey, ternyata setiap wilayah menyukai variaso rasa berbeda. Makassar misalnya, konsumennya lebih senang dengan rasa berbeda, sehingga dimunculkanlah abon ikan cakalang ekstra ikan teri.

Selain abon, CV Nacha milik Nike juga memproduksi Sambal Cakalang dan Dendeng Ikan Cakalang (2 varian rasa, yakni Dendeng Ikan Cakalang Original dan Dendeng Ikan Cakalang Pedas).

Karyawan adalah Tim

Hingga saat ini, Nacha memiliki total 9 karyawan yang terdiri atas 4 orang karyawan bagian produksi dan 5 orang karyawan bagian pemasaran. Karyawan yang memiliki rata-rata pendidikan adalah SMP-S1, di awal akan diberikan training selama 3 bulan. Karyawan berpendidikan SMP biasanya bertugas bagian mengupas bahan-bahan untuk olahan.

Para  karyawan ini direkrut dari warga sekitar rumah produksi dengan lama waktu bekerja ditentukan. Mereka bekerja dalam dua shift, yakni pagi: 05.00-15.00 WIB dan shift kedua: 09.00-18.00.

Nacha, nama usaha Abon Ikan Cakalang yang diambil dari nama panggilan dua putri Nike (dok. Nacha)
Nacha, nama usaha Abon Ikan Cakalang yang diambil dari nama panggilan dua putri Nike (dok. Nacha)
Namun, Nike sebenarnya keberatan menyebut orang yang bekerja dengannya, sebagai karyawan. Nike lebih suka dengan sebutan tim produksi dan tim pemasaran Nacha.  Dengan sebutan tim, Nike merasa para karyawan lebih punya rasa memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukannya.

Selain memperoleh gaji yang diberikan setiap bulan, tim Nacha masih menerima tunjanganTHR dan bonus di akhir bulan jika melebihi target. Nike pun memberikan bonus dan insetif bagi pekerja tim yang lembur. Hampir setiap hari ada lembur. Belum lagi  jika ada pameran.

Nike melengkapi produksinya dengan sejumlah SOP antara lain SOP Produksi, SOP Keamanan pangan, SOP Pekerja, dan SOP  bahan-bahan pendukung. Perempuan muda ini menginginkan semua proses dilakukan secara berkualitas.

Peduli pada pemberdayaan perempuan pesisir, Nike pun menjadi bagian Komite Wanita Pesisir. Selain juga membuka lebar-lebar rumah produksinya untuk menjadi penelitian skripsi mahasiswa di Ambon.  Kiprahnya ini mendapatkan liputan berbagai media lokal.

Untuk menjaga lingkungan Ambon yang masih bersih, Nike melakukan pengelolaan limbah mandiri dengan membuat septic tank sendiri, yang terdiri dari septic tank air cucian, air kotor, dan WC. Setiap septic tank menggunakan saringan tiga lapis.

Menasional dan menembus pasar ekspor, itu keinginan Nike (dok. Nacha)
Menasional dan menembus pasar ekspor, itu keinginan Nike (dok. Nacha)
Rindu Tol Laut

Meski berambisi abon ikan cakalang Nacha menasional, bahkan menembus pasar ekspor, ada kegalauan yang muncul di benak Nike Lidiyastuti. Masalah transportasi! Besar sekali biaya yang dikeluarkan untuk biaya transportasi dan pemasaran dari Ambon. Termasuk bila menyebarluaskan produksi ke seluruh penjuru Indonesia.

"Semoga tol laut bisa direalisasi sehingga mempermudah transportasi," tukas Nike.

Nike telah melakukan semua lini penjualan, melalui penjualan langsung, toko oleh-oleh, supermarket, hingga retail modern. Biasanya untuk kawasan timur, diantar menggunakan kargo.

Bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan ANal Prof. Dr. Yohana Yambise dalam Temu Pengusaha Wanita Ambon (dok.Nacha)
Bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan ANal Prof. Dr. Yohana Yambise dalam Temu Pengusaha Wanita Ambon (dok.Nacha)
Sejauh ini, Nike sudah mencoba untuk berjualan secara online melalui berbagai marketplace terkemuka di Indonesia, dengan harapan abon Ikan Cakalang Nacha bisa sampai di daerah mana saja.

Namun kenyataannya,  penjualan dari sisi online tidaklah berkembang dengan bagus. Pemesanan online abon ikan cakalang Nacha sulit dilakukan karena biaya ongkos kirim seringkali lebih mahal dibandingkan harga abon kemasan itu sendiri.

Meski demikian, Nike tetap semangat untuk terus memperluas jangkauan pemasaran abon Ikan Cakalang Nacha sehingga bisa dinikmati manfaatnya oleh banyak konsumen.

Nike Lidiyastuti meraih penghargaan Danamon Enterpreneur Awards (DEA2017) melalui Abon Ikan Cakalang Nacha (dok.danamon)
Nike Lidiyastuti meraih penghargaan Danamon Enterpreneur Awards (DEA2017) melalui Abon Ikan Cakalang Nacha (dok.danamon)
Danamon Awards 2017

Danamon Entrepreneur Awards (DEA) 2017, ajang apresiasi Danamon atas prestasi wirausahawan Indonesia,  diikuti oleh 607 aplikasi yang kemudian  menghasilkan 5 peraih yang terbagi dalam kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Social Entrepreneur, serta fintech.

Peraih penghargaan DEA 2017  dinilai  telah menunjukkan  kekuatan segmen UKM dalam menciptakan dampak positif terhadap perekonomian, kesejahteraan masyarakat sekitar, serta budaya inovasi.

Para peraih terpilih melalui dua tahap penjurian oleh Dewan Juri DEA 2017 yang terdiri dari T. M. Zakir Machmud Ph.D (Kepala UKM Center FEB UI), Ir. Yuana Setyowati, MM (Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM), Restu Pratiwi (Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli), Junanto Herdiawan (Plt Kepala Fintech Bank Indonesia), Ardian Taufik Gesuri (Pemimpin Redaksi Harian Kontan),  serta Sebastian Togelang -Founder dan Managing Director of Kejora Group (Kejora Ventures).

Lima peraih akan menerima penghargaan di acara penganugerahan DEA 2017 tanggal 6 Desember 2017. Meski demikian, hanya  akan ada satu peraih favorit pilihan masyarakat yang ditetapkan berdasarkan hasil voting pilihan dan dukungan  masyarakat melalui website dan media sosial.

Kini, saatnya masyarakat memilih dan mendukung Nike Lidiyastuti Aritovani sebagai peraih favorit Danamon Social Entrepreneur Awards 2017 disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun