Perempuan muda kreatif ini tak main-main dengan perkataannya yang ingin bisa menembus ekspor. Â Langkah-langkah agar abon ikan cakalang Nacha agar bisa memenuhi standar ekspor dan mampu menembus kelas dunia pun dilakukan.
Nike menyiapkan langkah agar jalan menembus pasar ekspor dapat terbuka. Abon ikan cakalang Nacha telah bersertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dari IPB. HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan, yang memastikan bahwa keamanan makanan memang diolah dengan efektif dan higienis.
Nike juga menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitasi Standar Operasional Procedur) untuk produksi abon ikan  cakalang Nacha. Dengan konsep tersebut, Nacha menjamin produk dari segi kualitas, keamanan pangan dan higineis.
Logo halal  MUI pun tertera di semua kemasan produksi abon ikan cakalang Nacha. Sebuah logo yang memberikan rasa aman dan nyaman pada konsumen untuk mengonsumsi  Nacha.
Inovasi Mesin Percepat Produksi
Nike sadar betul saat produksinya telah mencapai ribuan kemasan, cara-cara manual tidak akan bisa lagi dilakukan dalam proses produksi. Perempuan ini kemudian melakukan inovasi dalam penggunaan mesin pengeringan abon agar proses pengeringan berlangsung cepat dan lebih efektif. Â
Akhirnya, dilakukanlah inovasi. Mesin pengering kopi yang dimodifikasi sedemikian rupa dibentuk menjadi mesin pengering abon. Proses modifikasi mesin ini memakan waktu selama satu tahun. Selain itu, ternyata pembuatannya tidak bisa dilakukan di Ambon karena keterbatasan bengkel yang ada.
Dengan mesin pengering abon modifikasi, Â dalam waktu 1 jam dapat menghasilkan 10-15 kg abon. Dulu, pengeringan yang hanya menggunakan manual membutuhkan waktu 5 jam hanya untuk menghasilkan 2,5 kg abon yang dikeringkan.