Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kata Ibu, Dulu Kalau Belanja Bawa Keranjang...  

25 Februari 2016   15:40 Diperbarui: 25 Februari 2016   15:57 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi tunggu dulu, membicarakan kantong plastik berbayar di pasar tradisional, meski direncanakan akan diterapkan juga di pasar tradisional, sepertinya masih agak jauh saat ini. Kebijakan kantong plastik berbayar Rp. 200 per buah di  supermarket dan minimarket baru saja dimulai. Belum juga sepekan jadi belum tahu sukses atau tidaknya.

“Kalau belanja di supermarket, orang pasti langsung bayar saja. Kalau di pasar tradisional belum tentu orang kecil mau bayar,” kata ibu, saat kami membicarakan kantong plastik harus bayar.

Saat belanja di pasar tradisional untuk membeli sejumlah keperluan rumah kemarin (24/2), jumlah kantong plastik yang saya terima ada tiga buah karena jenis barang yang dibeli juga berbeda. Seperti biasa, pedagang memasukkan saja yang dibeli  ke dalam kantong plastik. Gratis untuk pembeli.

Sementara saat ini di supermarket dan minimarket, pembeli sudah harus bayar sehingga muncul anggapan jika pembebanan biaya kantong plastik pada pembeli, maka para pemilik supermarket dan minimarket  menjadi lebih untung dengan menjual kantong plastik. Kalau kantong plastik yang diberikan lebih banyak, keuntungannya lebih besar. 

[caption caption="Penggunaan kantong plastik untuk barang belanja pembeli (foto:swa.co.id)"]

[/caption]

Penggunaan Keranjang Belanja

Saya setuju dengan perlunya #dietkantongplastik. Saya pun kasihan jika bumi saya, terutama negeri Indonesia ini tercemar limbah plastik yang sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun sebelum hancur. Saya sedih saat melintasi sungai atau kali, sampah kantong plastik terlihat banyak menyumbat aliran air.

Pemerintah pasti telah memiliki kesepakatan jika harga yang diberlakukan tidak untuk  mencari keuntungan. Masyarakat juga perlu mengubah kebiasaan dan pola pikir penggunaan kantong plastik agar lingkungan dapat terjaga.

“Dulu tahun 70-an, orang-orang kalau belanja tidak pakai kantung plastik. Selalu bawa keranjang belanja,” kata ibu yang kini berusia 66 tahun.

Saat belanja di pasar, misalnya sayur, pedagang hanya akan membungkusnya dengan kertas koran dan menyerahkan kepada pembeli yang akan menaruhnya di keranjang belanja. Kalau sekarang, pedagang akan memasukan yang dibeli ke dalam kantong plastik.

Ibu tidak begitu tahu persis kapan penggunaan kantong plastik kemudian menjadi sebuah kebiasaan. Ibu sendiri saat ini juga sudah tidak memiliki keranjang belanja. Setiap belanja sudah disediakan kantong plastik oleh penjual. Lebih ringan, lebih tahan lama, lebih praktis, dan tahan air. Berdasarkan informasi, tas plastik pertama diciptakan pada tahun 1965 dan dipatenkan di Jepang pada tahun 1970.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun